CORAT-CORET dan konvoy mungkin itu tradisi anak sekolah setelah mengetahui dirinya lulus.Tapi itu tidak terlihat di kampus SMA Negeri 2 Tasikmalaya,di hari pengumuman kelulusan Ujian Nasional (16/06).
Bertempat di lapangan belakang SMA Negeri 2, semua siswa kelas XII menunggu hasil kelulusan.Namun sebelum pengumuman hasil kelulusan itu, himbauan-himbauan datang dari Kepala SMAN 2 dan guru-guru di sela-sela sambutan mereka.
“Saya tidak ingin melihat siswa-siswi SMA N 2 melampiaskan kebahagiaan dengan melakukan corat-coret atau kegiatan tidak terpuji lainnya”himbau Kepala Sekolah SMA N 2 Drs.H.Odang P Heryana. Selain Kepala Sekolah,Wakasek Urusan Kesiswaan pun yaitu Drs.Dudung Bastaman mengajak semua siswa untuk berdo’a bersama dengan bersujud di Lapangan.kekhusuan pun sangat terasa disaat do’a bersama berlangsung.
Ada yang unik dalam acara pelulusan yang dilakukakn di bawah terik matahari itu. Setelah do’a bersama dilakukan,semua siswa mengikuti wali kelas masing-masing yang membawa karung dan amplop-amplop kelulusan.
Ternyata amplop yang berisi hasil kelulusan itu dapat diambil dengan cara menukar pakaian bekas yang diambil dari masing-masing siswa untuk diosumbangkan kepada yang membutuhkan.
Jadi setiap siswa yang telah memasukan pakaian bekas dan layak pakai ke dalam karung,siswa tersebut berhak mendapat amplop kelulusan.
Setelah pengumpulan pakaian bekas selesai,dan siswa telah memegang amplop kelulusan.Secara bersamaan para siswa menyobek dan mengambil kertas kelulusan tersebut.
Semua siswa kelas XII SMA Negeri 2 yang berjumalah 373 dinyatakan lulus.Serentak ekspresi kegembiraan terluapkan setelah mengetahui bahwa dirinya lulus.Dan untuk menyiasati agar tidak terjadi corat-coret,pihak sekolah telah menyediakan 2 kain putih berukuran 4×1 meter yang terbentang di kerangkeng lapangan untuk corat-coret siswa.
“Yeeee akhirnya lulus” jerit Ines Siswi kelas XII IS 3 sambil menandatangani kain putih.”Lebih baik pakaian seragam nya disumbangkan dari pada di corat-coret” tambah Kepsek.