Pendopo – 19/03 Melihat Tasikmalaya sebagai kota yang begitu cepat dan pesat perkembangannya, mungkin hanya satu kali tarikan nafas dan bisa di bilang “Wah”. Perekonomian, pembangunan, okelah mesti masih banyak yang terbengkalai, kita acungi jempol saja. Yaa…..meski lama-lama jempol itu semakin miring ke bawah.
Banyak kalangan menyebutkan, pembangunan kota Tasikmalaya sebagai kota santri bukan dari satu bidang saja. Seperti halnya pembangunan di bidang fisik nya saja. Tapi pembangunan mental dan karakter juga perlu dibenahi. Apalagi karakter anak muda jaman sekarang yang sangat begitu bersentuhan langsung dengan kemajuan jaman. Dan anak muda merupakan pemegang tongkat estafet pembangunan.
Melihat fenomena, tepatnya di kawasan alun-alun Tasikmalaya dan halaman Pendopo. Ya. Setiap datang hari Jumat, selalu saja alun-alun di pakai untuk sekedar menghilangkan penat dan lelah. Sekedar makan, minum, ngopi. Tidak menutup kemungkinan hari-hari biasa pun banyak yang datang. Tapi ironisnya, halaman pendopo pun jadi tempat bersantai ria. Apalgi ketika shalat Jumat dilaksanakan, dengan santai para pelajar langsung menuju ke halaman belakang pendopo. Dikira mau shalat Jumat, mau dengerin khutbah Jumat, malah asyik ngobrol dan makan. Ironis memang. Pemandangan seperti ini berlangsung hampir setiap minggu.
Apakah karakter anak muda seperti ini yang dapat terus membangun Tasik Kota Santri? Apa pandangan orang yang melintas di sekitaran pendopo ketika mereka lihat, para pelajar sebagian berpakaian setelan shalat Jumat, tapi malah bersantai ria? Di dalam mesjid sedang berlangsung Khutbah Jumat, di luar Mesjid yang jaraknya tak jauh sedang asyik bergosif ria.
Ironis memang….