OSPEK. kata yang tidak asing lagi bagi mahasiswa. Ospek yang biasa dikenal dengan Orientasi Studi dan Pengenalan Mahasiswa merupakan “tradisi” yang biasa diselenggarakan setiap tahun, pada ajaran baru di semua Perguruan Tinggi. Ospek ini bertujuan untuk mengenalkan kampus kepada mahasiswa baru dalam segala aspek di suatu perguruan tinggi.
Ketika mengikuti ospek tersebut, mahasiswa baru (maba) ada yang memiliki kekhawatiran tersendiri ketika berhadapan dengan ospek. Hal ini dikarenakan para maba pernah mendengar cerita-cerita sisi negatif ospek dari senior mereka di kampus tersebut. Terlebih, selama ini kegiatan ospek di Indonesia penuh dengan kekerasan dan tidak mendidik, bahkan menelan korban jiwa.
masih sangat relevan ospek ini untuk diselenggarakan, mengingat akan kepentingannya, tetapi dengan cara yang lebih elegan dan berpendidikan. Seperti ospek yang diselenggarakan di Universitas Galuh Ciamis.
Ospek di unigal biasa dikenal dengan Bimbingan Akademik Mahasiswa Baru (BAMBA). Kegiatan ini jauh dari unsur kekerasan, intimidasi, dan pembunuhan karakter. Tetapi bamba ini dilaksanakan dengan pendekatan edukatif dan rekreatif. Hal itu disampaikan oleh Moch. Aziz Basari, S.Sos. MM (Ketua panitia Bamba) ketika menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan bamba. “kegiatan bamba di universitas galuh dilakukan dengan pendekatan edukatif dan rekreatif, sehingga kami menghindari kegiatan yang mengarah pada perpeloncoan, hal tersebut diharapkan agar kecintaan mahasiswa baru kepada almamater terus dapat digelorakan sehingga unigal sinarnya cemerlang penuh harapan” ungkap aziz dalam sambutannya.
Dalam kesempatan yang sama, hal senada diungkapkan juga oleh Prof. DR. Suherly Kusmana, M.Pd (Rektor unigal) bahwa kegiatan bamba ini merupakan kegiatan akademik sehingga tidak akan terjadi kegiatan yang mengarah pada perpeloncoan. “apabila mahasiswa mendapatkan perlakuan perpeloncoan dari panitia, maka laporkan segera kepada kami” tegas suherli kepada mahasiswa.
Peserta bamba tahun ini semabyak 2.304 orang, berlangsung selama tiga hari (3-5 September) dengan diisi oleh beberapa agenda yang membuat peserta bamba semakin mencintai almamaternya dan membuka wawasan sebagai mahasiswa sendiri. Pada hari pertama, dilaksanakan kegiatan ditingkat universitas dengan materi pengenalan organisasi dan ceramah umum dandim 0613 ciamis, serta di hari kedua dan ketiga dilaksanakan ditingkat fakultas atau prodi dengan diberikan informasi seputar program pendidikan yang akan dilaksanakan mahasiswa baru.
Dalam rangka menjadikan unigal supaya sinarnya lebih cemerlang dan penuh dengan harapan, Prof. Suherly bersitegas meningkatkan pelayanan akademik kepada seluruh mahasiswa, khusunya mahasiswa baru tahun ini, dengan diawali menggeliatkan system online, termasuk dalam pembuatan KRS dicetak melalui system online. “perlu kami tegaskan bahwa system bernasis IT ini merupakan salahsatu bentuk pelayanan bagi mahasiswa agar lebih mengefektifkan dalam akses system tersebut” ujarnya kepada sabakampus.
Suherli menambahkan, bahwa dirinya menyadari, system sebaik apapun tidak akan berhasil apabila dukungan dari seluruh komponen di kampus tidak maksimal. “Makanya pada kesempatan ini kami mengharapkan bahwa mulai jajaran rektorat sampai program study agar dapat menyesuaikan diri dengan sistem yang akan dilaksanakan” pungkasnya kepada sabakampus.
Maman Nurjaman
Unigal Ciamis