ILMU
seutas kertas yang tak dikuncin
perlahan kudrobakan jari-jemari
merentakan sorotan lensa diatas rangkaian kata
menyalakan api dengan korek api
merayap di sela-sela dinding kertas
naik ke punggung pikir
mengecup ubun kepala
membangun komplek dalam sel darah
membaluti lumuran darah
menyuapi lumuran darah
menidurkan dongengan nina bobo….
kata itu menjadi kereta pancasona
lalu lalang karenakah terlena
pulang pergi karenakah terlupa
mencari-cari dalam kamus yang tertunda
tapi,telinga terus menimba gaungan kata
menguyurkan aliran pikir di bawah kakinya
memutarkan komedi putar diatas kepalanya
dan kembali ingat
kembali lupa……………
kembali ingat………….
kembali lupa………….
kembali ingat……….
sampai akhir khayat.