Dalam sebuah sumber dikatakan bahwa bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Dalam rangka mengurangi pengaruh rokok, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Institut Agama Islam Darussalam (IAID) menggelar Audisi Duta Anti Rokok pada Sabtu (9/10) kemarin. Sebuah acara yang tentu sangat sukar untuk diikuti oleh para perokok. Even yang dilaksanakan di gedung Pascasarjana Institut Agama Islam Darussalam ini digelar untuk memilih perwakilan IAID untuk mengikuti audisi duta anti rokok dinas kesehatan Kabupaten Ciamis. Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober mendatang.
Audisi ini untuk menyeleksi empat orang mahasiswa sebagai perwakilan dari IAID. Hilman (21), ketua pelaksana kegiatan ini mengatakan kegiatan ini merupakan inisiatif BEM. “Karena apabila ditunjuk langsung tentu akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan, harus adil istilahnya”, jelas Hilman.
Dari sekian banyak mahasiswa IAID, hanya sebagian kecil saja yang ikutan. “Mungkin karena saking banyaknya perkuliahan, jadi yang ikutan hanya sedikit”, ungkap Hilman.
Materi yang dinilai dalam audisi ini tentunya yang berhubungan dengan rokok dan bahayanya. Selain itu, dinilai juga tentang bahaya NAPZA, kemampuan berkomunikasi dan sikap serta penampilan. Dalam benak saya, yang namanya “Duta”, tentu harus mencerminkan pengetahuan yang berbeda dengan yang lainnya.
Untuk menilai audisi ini, hadir tiga orang juri dari kalangan dosen IAID. Sumadi, M.Ag., Imas Kania Rahman, S.Pd.I, M.Pd., dan terakhir Idah Faridah Laily, S.Pd.I, M.Pd. Pak Sumadi menilai kemampuan berkomunikasi dan sisanya, bahaya rokok, NAPZA serta penampilan oleh Bu Imas dan Bu Idah.
Peserta tidak dipungut biaya apapun dalam audisi ini. Kegiatan ini murni gratis. Dari hasil audisi dinyatakan empat orang yang menjadi perwakilan IAID mengikuti audisi duta anti rokok di Kabupaten Ciamis. Keempat mahasiswa beruntung dan berprestasi tersebut adalah Utang Nursyamsi Mahasiswa PAI smt V, Acep Tatang Akmaludin Alminsyawi Mahasiswa PAI III A, Dede Hilmanul Hakim PAI V, dan Usman Saepurrohman PAI semester I.
Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, para perokok dapat berkurang semangatnya untuk merokok dan berpindah untuk meninggalkan rokok.***