Tak terasa kita memasuki sepuluh hari terakhir di Bulan suci Ramadhan tahun ini. Hari dimana terdapat malam lailatul qadar. Yakni malam yang lebih baik dari seribu bulan. Kita bisa membayangkan apabila kita mendapat keutamaan malam itu. Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa Rasulullah menghidupkan sepuluh malam terakhir dengan banyak beribadah, diantaranya shalat tarawih dan membaca al_qur’an. Beda halnya dengan kenyataan yang terjadi saat ini. Sedikit-demi sedikit jamaah masjidpun, mendekati hari-hari akhir di Bulan ini mulai berkurang. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama mencontoh Nabi. Bukankah panutan kita adalah Muhammad SAW?
Memasuki dan menjalani bulan ini bagi kita umat islam merupakan sebuah kebahagian, betapa tidak dengan datangnya bulan ini berarti pahala akan berlipat ganda, waktu mustajab doa dll. Selain itu mengapa kita bergembira di bulan suci ini adalah
Pertama Karena Ramadhan bulan penggugur dosa kita
Rasulullah SAW bersabda dengan lisannya yang mulia :
Hadirnya Ramadhan sungguh menjadikan momentum bagi kita untuk membersihkan diri dari
segala noda dosa dan kemaksiatan yang tidak kita sadari. Ibaratnya pakaian yang sehari-hari kita pakai, meskipun tidak terkena lumpur atau kotoran yang jelas, tetap saja kita harus mencucinya karena ada debu yang melekat erat. Begitupun diri kita, sekalipun kita tidak menjalani dosa besar, namun tentu saja tanpa kita sadari terkadang ada hal yang kita lakukan menyebabkan noda kecil dalam hati kita, bisa jadi melalui lisan, pandangan, atau bahkan anggota badan kita.
Hal kedua yang membuat kita berbahagia adalah, karena Ramadhan merupakan bulan musim kebaikan
Dimana kita semua menjalankan ibadah dengan penuh semangat, berbondong-bondong dan sungguh terasa lebih ringan. Inilah yang dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW, tentang Ramadhan sebagai musim kebaikan yang menakjubkan :
Orang sering menyebutnya dengan ziadatul khair yaitu bertambahnya kebaikan. Memang tanpa kita sadari datangnya bulan ramadhan seperti yang telah kita bahas di atas, akan mendapatkan pahala berlipat contoh dalam sebuah keterangan Barang siapa yang membaca satu ayat Al-Quran di bulan Ramadhan, akan mendapat pahala sama dengan orang yang khatam al-Quran di bulan lain. Subhanallah! Contoh lain Apabila kita bershadaqah di bulan ini akan dihilangkan dari 70 bencana. Sungguh Allah maha segalanya.
Tetapi disamping itu tidak sedikit orang yang sia-sia dalam berpuasa. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh An-Nasai dijelaskan “Betapa Banyak orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya kecuali hanay lapar, dan betapa banyak orang yang shalat malam (tarawih) tapi tidak mendapatkan apa-apa selain begadang saja” . oleh karena itu walau pahala berlipat ganda, kita harus tetap menjaga kualitas ibadah kita agar tidak sia-sia. Dan perlu kita ketahui bahwa Ibadah Puasa yang kita jalani ini, di akhirat kelak akan memberikan safaat kepada kita.
Semoga kita termasuk kepada orang yang tidak sia-sia dalam berpuasa. Amien.
M Musytakul Husain Ksyf
Baju Kopral
IAID Ciamis