Tasik – 23/10/10, Menyimak dan memperhatikan Tadarus Puisi sesi kedua yang digelar Komunitas Cermin Tasikmalaya, membuat sadar akan segala ketidak tahuan. Mulai dari puisi sampai budaya dan karakter Tasikmalaya.
Penyair Muda Tasikmalaya; 3 Penyair Kamar. Begitulah tajuk acara Tadarus Puisi sesi kedua ini. Awal acara dibuka dengan pembacaan puisi dari ketiga penyair kamar oleh para bintang tamu. Diantaranya Aji Z, Asep Jumbo, Wit Jabo dari Teater Dongkrak, Lita dari SMA N 1 Ciamis, dan Wan Orlet dari Teater Oxigen. Ada nuansa lain ketika yang dirasakan ketiga penyair ketika karyanya dibacakan oleh orang lain, begitu ucap salah satu penyair yang karyanya akan didiskusikan.Seiring waktu menaiki tangga malam, acara masuk pada inti, yaitu diskusi puisi dari ketiga penyair ini. Diskusi dipandu oleh Bode Riswandi dengan menghadirkan Irvan Mulyadi (Penyair) dan Ihya Ulumudin (Dosen) sebagai pengulas.
Wacana diskusi melebar kepada wilayah-wilayah kebudayaan lainnya selain puisi. Seperti halnya kebudayaan lokal Tasikmalaya. Duddy RS mengemukakan tentang benang merah antara penyair dan karakter serta ciri khas Tasikmalaya. Bahwasanya para penyair ini harus berani mencoba membangun ciri khas Tasik dengan idiom-idiom khas Tasik. Hampir sama dengan yang dilontarkan Enung Sudrajat, dengan menitip pesan kepada penyair mudaTasikmalaya untuk lebih tajam mempelajari detail dan idiom karena itu penting.
Ditambahkan Ahda Imran, yang kebetulan saat itu hadir, bahwa penyair harus mempunyai dan membangun kesadaran identitas serta harus mencoba mengeksplor bentuk. Sementara Nizar Machyuzar menyampaikan, teks menentukan identitas, kekuatan dalam diri kita yang mengkonstruksinya.
Ada hal yang dapat diambil dari Tadarus Puisi kali ini. Selain menulis, penyair-penyair muda Tasikmalaya harus bisa membangun serta menjaga nilai identitas diri serta kebudayaan sekitarnya.
Tadarus Puisi, Penyair Muda Tasikmalaya merupakan satu bentuk acara yang dikemas untuk mempelajari, menambah keingin tahuan, serta ruang komunikasi bagi penggemar dan penggiat sastra khususnya dan insan seni pada umumnya. Kegiatan ini akan terus berlanjut dengan tema, isi, dan penyair-penyair muda lainnya.