Bibilintik Ti Leutik

1 min read


Banyak sekali peluang usaha yang dapat kita jalani. Tapi kebanyakan menyerah ditengah jalan dengan alas an klise; tidak cukup modal, atau bingung memasarkan. Yang dicari orang itu ingin yang serba prkatis, serba instan, tidak mau menjalani prosesnya karena dianggap ribet

Nah, mungkin ada beberapa tips dari temen-temen di SOCA. Selain berkecimpung di multimedia audio visula, ternyata mereka juga merintis serius berkebun jamur tiram dan sayuran. Tidak susah kok, asal kita rajin saja, modal usahanya minim, tidak perlu besar. Pemasaran pun cukup mudah karena melihat banyak dan langkanya jamur tiram ini, bisa ke warung-warung terdek atau ke pasar-pasar. Ya…namanya juga usaha kecil-kecilan, tapi kan ada  peribahasa: little a litle, make a mikle, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

Bayangkan saja Cuma dengan modal awal Rp. 8000,-/polibag. Dengan itu saja kita sudah bisa panen hamper 7-8 kali panen. Kalo lebih dari satu? Perawatan pun cukup mudah. Hanya perlu ruang lembab, penyiraman serta pemberian perangsang pun tidaklah susah. Penyiraman cukup dengan sprayer. Bebarapa cara biar dalam satu polibag itu bisa beberapa kali panen, salah satunya yaitu cukup mengambil lapisan atasnya yang mengeras setelah panen, lalu ditutup, dan disimpan terbalik. Diamkan kurang lebih 5-6 hari. Lalu buka kembali biar jamur tumbuh lagi.

Sama halnya dengan grup belajar di Kabupaten Boyolali. Setelah mereka mengikuti workshop cara bertanam jamur, mereka punya keinginan untuk mempunyai kebun jamur sendiri. Mereka akhirnya cari info sana sini, modal pun mereka patungan dari uang saku dan  uang kas grup belajar. Terkumpul, beli bibit, yang tugas perawatan digilir. Sampai sekarang masih berlanjut dan malah semakin berkembang. Dari mulai yang Cuma punya 15 polibag sekarang sudah hamper ada 120 polibag.
Mereka pelajar duduk di SMA kelas 2. Begitu juga SOCA, mereka anak-anak muda. Tapi mereka mau berusaha. Kenapa kita tidak mencoba peluang usaha ini?

Pelajaran yang dapat diambil, meski Cuma pelajar, mereka mampu dengan usaha dan kerja keras. Keinginan kita sampai dimana untuk berusaha. Jangan tunggu masa tua datang. Dengan membiasakan rajin, kitabisa. Usaha ini tidak memerlukan keahlian khusus, keahlian itu akan kita dapat dalam perjalanannya.

Ada yang tertarik??

Tasikmalaya, 29/1109

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *