Apa sich BJRB itu?
BJRB adalah salah satu kegiatan yang di adakan oleh TNI-AL bekerja sama dengan Pemkot Jakarta Utara & Korps Marinir. Acara ini digelar untuk membangun kembali rasa cinta bahari ditanah air Indonesia.
Apa aja sich kegiatan yang ada di BJRB itu?
Diawali dengan upacara pembukaan di bawah terik panas matahari yang menusuk kulit dan dengan diiringi desiran ombak yang menerjang kapal-kapal dan tembok yang ada disekitar pelabuhan dua jam lebih telah berlalu. Akhirnya kami masuk kedalam kapal tanjung kambani. Setelah masuk kapal kami menyimak ceramah Komandan Kapal. Ia bercerita banyak hal, termasuk tentang kapal yang kami naiki. Ternyata kapal ini milik pemerintah Republik Indonesia, yang dikelola oleh TNI-AL.
Setelah kami mendengarkan ceramah Komandan Kapal, kami melanjutkan tuk istirahat ,dan melaksanakan sholat berjamaah bagi kaum muslim, dan bagi agama lain sms berjamaah tuk melaksanakan ibadatnya masing-masing ,setelah itu kami dibagi kelompok ,menjadi 3 kelompok, yaitu kompi merah,biru dan kuning. Ketiganya saling beradu pikiran dan kreativitas. Kekompakann sangat penting dalam ajang ini.
Selain dilatih mental, kita juga diberi sedikit pengetahuan tentang Narkoba dan HIV/IADS, dan sekarang sedang marak di permasalahkan bagi kaum remaja di Indonesia. Selain itu, kami diberi wawasan tentang kelautan dan TNI AL. Di dalam pembelajaran itu banyak sekali pertanyaan yang di lontaarkan pada peserta, tetapi peserta-peserta tidak bisa menjawab, contoh salah satu pertanyaan yang di berikan oleh panitia adalah “Mengapa Indonesia semakin terpuruk di bidang kelautan atau Maritim, tapi malah melesat di bidang agraris?”.
Petanyaan ini di jawab oleh si pemateri “karena sejak lahir kita di didik oleh orang tua ddengan pelajaran agrarian, seperti halnya kita belajar di dalam TK, sang guru mengajarkan pada muridnya untuk menggambar: gunung, sawah,hutan dll yang menyangkut agrarian, tetapi jarang sekali guru yang mengajar untuk menggambar laut, itu semua di awali pada saat penjajahan colonial Belanda, pada saat itu si penjajah penyuruh penduduk untuk bercocok tanam di manfaatkan sendiri untuk Belanda daan tidak memberikan kepada pendudukan Indonesia.” Nah, itulah jawaban dari pemateri, sekarang apa yang harus kita berbuat untuk melestarikan keindahan laut yang dipenuhi oleh sampah.? Pasti kalian sudah mempunyhai jawaban masing-masing…