Menjelma bagai sesosok Dewa..
Mengaku seorang pujangga
Tiarap rentan kau di balik katamu
Hitam pekat dirimu terlukis
Santaplah semua yang kau hela
tinggalkan secawan darah tuk mahkluk daramu
Gerah tikam mataku saat menatapmu
Rakus memakan bangkai yang telah busuk terurai
Kini katamu jelas berantonim
namun kau masih saja bungkam kata bohongmu
Rabalah setetes air suci lalu paksalah tuk mengalir di tenggorokanmu
dan masuk dalam tubuh rumpunmu
Biar kegelapan sekarang pandangkan di langit sana
Namun suatu saat cerah langit kan hapus semua gelapnya
Biar kenang seluruh hari tuknya
menjadi pelajaran bagi tertindas cakarnya
matipun ia masih terpuruk bungkam dengan semua kebohongannya
Mengaku seorang pujangga
Tiarap rentan kau di balik katamu
Hitam pekat dirimu terlukis
Santaplah semua yang kau hela
tinggalkan secawan darah tuk mahkluk daramu
Gerah tikam mataku saat menatapmu
Rakus memakan bangkai yang telah busuk terurai
Kini katamu jelas berantonim
namun kau masih saja bungkam kata bohongmu
Rabalah setetes air suci lalu paksalah tuk mengalir di tenggorokanmu
dan masuk dalam tubuh rumpunmu
Biar kegelapan sekarang pandangkan di langit sana
Namun suatu saat cerah langit kan hapus semua gelapnya
Biar kenang seluruh hari tuknya
menjadi pelajaran bagi tertindas cakarnya
matipun ia masih terpuruk bungkam dengan semua kebohongannya