Cinta pertama kita yang beretiket jantung merah masih kusimpan di dada. Walau kini aku tak lagi menapak jarak kita. Mungkin begitu gegas musim berganti. Lalu kita disihir awan-awan hingga lupa pada masa lalu.
Tapi yang meluka di ingatanku adalah ciuman pertama. Di ruang tamu bercat merah jambu beraroma melati. Kita bagai sepasang kekasih yang melupa waktu.
Andai Tuhan tak mengutus temanmu sebagai pengganggu, tentu bibir kita tak ingat lagi bagaimana ludah bertemu.
Denpasar, 22 September 2010