DI BELAKANG SAMUDRA

50 sec read

DI BELAKANG SAMUDRA
karya Dicky maulana nuryana
SMPN 1Panumbangan
matahari menukikan jeruji atmosfer.
dan siang kembali mengecup hari.
pikir,picik melolong diatas puing sempana.
rasa haus damba akan suasana petaka .
siang telah terbangun dalam dada bumi.
kembali meggaruk perut si kecil itu.
melayani dengan ikatan gravitasi bumi .
dan kembali membuat sikecil berlari terap.
saat ditepi kali  ia berdiri menyongsong anyirnya,oksigen.
dan senantiasa mengusapi bangkaian sampah ,yang kian merebakan busuknya.
tapi anus hidung tetap bersembunyi di balik wajah mulusnya.
tak menghiraukan gempita yang seakan memauti badan.
si kecil itu kembali mencuci sirkuit air itu .
dan terus sampai semua habis dimakan karung goni.
sampai bersih,sekali tetap berseri.
sampai kilau membuat bantalan kembali mengerdip.
surya mencapakan kaki di ujung barat  bumi.
memakai baju orange dari lidah awan.
dan membuat alam kian tentram karena hari berangsur malam.
kembali membuat si kecil  menyuapi perutnya.
tak sekedar air yang bergelingcir di atas kerongkonganya.
tapi air ludah ikut menelan ke dalam perut sikecil.
jerawat langit mulai tumbuh,karena wajah langit menggelap.
dan tahi lalat besar berwarna keemasan menghiasa wajah lagit.
bumi pun ikut menyalakan lampion , yang bermain dirumah rumah kaca.
larutnya kian menggugurkan gonggongan anjing liar.
yang berkelana semalaman.
asa bangkit telah terlelap.
pulang kepangkuan pikir anak bangsa.
dan mulai kembali menidurkan dongengan nina bobo.
di atas kasur tirai rapia.
dan ia bermimpi ,ribuan kali.
semangat itu datang menusuk mimpi si kecil.
dan merayap menuju jari-jemari.
sampai hinggap diujung kelopak energi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *