Dimana Wibawa mu?

2 min read

laporan di jalan semalam:

meskipun hujan rintik datang mewarnai kota Tasikmalaya pada malam tahun baru, itu semua tidak menjadikan ciut para nyali peserta Gelar Ekspresi Akhir Tahun untuk dapat berekspresi melihat situasi dan kondisi di Tasikmalaya. berbagai komunitas kesenian diantaranya ada kuda lumping, reog, memedi, wayang landung, tari jaipong, dan dari Oi Tasikmalaya. sepanjang ruas jalan perkotaan, aksi ini manjadi sorotan masyarakat yang saat itu datang untuk sekedar melihat suasana kota pada malam tahun baru.
acara ini adalah merupakan salah satu agenda tahunan yang digelar oleh Komunitas Trotoar dan Komunitas Cermin.

meskipun sudah ada selebaran yang menyebutkan bahwa pada malam tahun baru kali ini, dilarang untuk mengadakan kegiatan hiburan di arena terbuka. dan ancaman itu datang langsung dari pihak berwajib kepada kita dengan alasan bahwa malam tahun baru ini harus diisi dengan hal yang sifatnya khusuk saja, seperti dzikir, berdoa dan lainnya. padahal peserta yangikut ambil bagian pun mayoritas muslim. mungkin cara2 dzikir di kesenain adalah seperti ini, dengan jalan mengekspresikan diri. kenapa kita dilarang?
kota pada malam tahun baru adalah milik bersama, bukan milik satu golongan. siapa yang bisa mencegah masyarakat datang ke pusat kota cuma sekedar ingin menyaksikan kota pada malam tahun baru?

saya sangat menyayangkan sikap pihak berwajib yang seakan melarang keras kita turun ke jalan? padahal ini sudah menjadi agenda tahunan dan mereka pun tahu itu. apakah polisi tidak mampu berbuat menjadi penengah dan harus kalah oleh tekanan? dimana wibawa mu pak?? cuma ketakutan aja kan? kita turun ke jalan bukan mau demonstrasi, atau inginkan dipandang. tapi kita turun ke jalan itu ingin mewarnai kota tasikmalaya yang pada setiap tahun jikalau ada acara hari besar itu, hanya menjadi mobilisasi massa. kami ingin ketika masyarakat pulang ke rumah itu, ada yang dibawa untuk menjadi bahan perenungan dan pemikiran. dan kami pun tidak mencari keributan. kita datang cuma untuk berkesenian saja.

Seni adalah ekspresi suatu pernyataan kesadaran, sebuah pandangan hidup. ia menyampaikan semangat jamannya, entah itu peristiwa sosial, politik, budaya, peradaban atau proses transdentalitas sekalipun.

Ekprsei Seni adalah sarana bebas seniman menyatakan sesuatu tentang dan atau ditengah kehidupan. ekpresi seni atau berkesenian tidak terpaku kepada suatu tempat atau untuk keadaan tertentu masyarakat. ia bebas dilakukan dimana pun dan kapan pun selagi mengindahkan norma-norma yang ada, tentunya.

Berkesenian tidak hanya dilakukan di dalam gedung pertunjukan, tapi bisa juga dilakukan di sekolahan, kampus, di Mall, Cafe, Rumah di Kantor, di tempat peribadatan atau di jalanan sekalipun. pada jaman yunani kuno, Plato, Socrates, Aristoteles, melakukan kegiatan kesenian baik itu membaca puisi atau main drama, melakukannya di tempat kumpulan orang banyak, baik itu di alun-alun kota atau pasar.

Seni yang dengan tidak dibatasi oleh unsur Suku, Agama, Ras, Organisasi dan Politik(SAROP), kata budayawan dan seniman TAsikmalaya Acep Zam-zam Noor, sangat potensial untuk membangun kebersamaan dan persatuan di antara umat manusia di mana pun di dunia ini.

jadi apakah kami salah untuk berkesenian?

kami sangat-sangat menghormati bapak2 semau, tapi tolong, harus ada sikap netralitas dalam menentukan sesuatu itu jangan cuma ketakutan saja. tapi diperjelas lagi kinerja hukum yang berlaku di Tasikmalaya. dan bapak kitu mengayomi masyarakat, sedangkan masyarakat bukan hanya mereka saja, tapi kami juga masyarakat.

satu situasi yang sangat disayangkan kalo toh benar pihak berwajib hilang wibawa?
mau dibawa kemana hukum di Tasikmalaya ini kalo hukum nya seperti itu? jadi kami mohon kepada bapak yang berwajib, kami punya nalar, kami tidak mencari permusuhan, kami ingin membangun kebersamaan, ya salah satunya dengan berkesenian.

Gelar Ekspresi akhir tahun diikuti oleh beberapa komunitas kesenian. diantaranya : Teater Bolon, Teater Dongkrak,Teater 28 Unsil, Kuda Lumping, Reog, Badawang, Wayang Landung, Memedi, Tari jaipong, dan diikuti oleh Oi Tasikmalaya.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu untuk suksesnya acara ini.
Di akhir tulisan ini saya dan segenap pengurus Komunitas Trotoar Tasikmalaya mengucapkan: SELAMAT TAHUN BARU 2010, semoga di tahun ini dapat tercapai dan terwujud semua, apa2 yang kita cita2kan dari tahun sebelumnya dan semoga dapat memberikan aura baru dalam segala hal. Amin.
hukum seperti apa yang terjadi??
apakah hukum milik perorangan, atau sebuah golongan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *