Do'a dan Galang Dana Untuk Korban Bencana

1 min read

SEBAGAI bentuk solidaritas dan untuk meningkatkan ukhuwah, Pesantren Darussalam mengadakan do’a bersama untuk korban bencana di Gedung Nadwatul Ummah pada Sabtu (6/11) kemarin.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh SP3 (Satuan Pelaksana Pendidikan) di Pesantren Darussalam yang meliputi RA Al-Fadliliyah, MI Al-Fadliyah, MTs Darussalam, MAN dan SMA Plus Darussalam serta Institut Agama Islam Darussalam (IAID) yang di dalamnya terdapat pimpinan pesantren, dewan guru, dosen, murid RA dan MI, santri dan mahasiswa.

Kegiatan ini dimulai pada pukul 10.00 dan langsung pada acara sambutan yang disampaikan Dra. Hj. Eulis Fadilah Jauhar Nafisah, M.Pd.I, Ibu Pengasuh Pesantren.

Dalam sambutannya beliau mengatakan kegiatan ini merupakan spontanitas dan bentuk kepedulian. “Ini adalah kepedulian kita kepada saudara-saudara kita yang kena musibah, selain itu berdo’a untuk keselamatan kita semua”, jelasnya.

Selain itu, beliau juga menambahkan tentang pentingnya menampakkan kefakiran, khusyu’ dan tadharu dalam berdoa. Sebagaimana dalam Alqur’an diungkapkan ‘ud’u robbakukum tadharru’awwakhufya.

Karena pengaruh abu vulkanik yang menimpa kawasan Jawa Barat, himbauan untuk berhati-hati dalam bepergian pun disinggung. Juga himbauan untuk berhati-hati dalam memakan makanan dan sumur-sumur pun harus diperhatikan. “Hati-hati dalam membeli makanan!”, tegasnya.

Acara do’a bersama inti diisi dengan membaca ayatul hirzi wa syifa yang dipimpin langsung oleh wakil pengasuh pesantren Darussalam, Dr. H. Fadlil Yani Ainusyamsi, MBA., M.Ag.

Setelah do’a bersama, hadirin disuguhi foto-foto kejadian yang tentu saja menyentuh nurani. Mulai dari  luluh lantaknya Mentawai, wedhus Gembel yang kemerah-merahan, dan berbagai gambar lainnya.

Gambar dan foto ini ditujukan untuk menyentuh nurani hadirin supaya menyadari akan kekuasaan dan keperkasaan Tuhan. Betapa, tidak ada satu pun yang dapat menghalangi musibah yang akan menimpa suatu daerah.

Pada akhir acara, giliran saatnya untuk berbagi kepada sesama, menolong yang membutuhkan, penggalangan dana. Sebuah dus berjalan dari arah depan terus menyusuri barisan santri dan mahasiswa sampai ke barisan terakhir. Hal ini adalah penggalangan spontanitas sambil diiringi dengan alunan music sufistik.

Dari penggalangan dana tersebut diperoleh uang sebesar Rp 2.457.000 yang nantinya akan disampaikan kepada mereka yang membutuhkan.

Mudah-mudahan dengan do’a dan penggalangan dana ini menjadikan kita semua sadar akan hal yang telah dan yang akan kita lakukan, supaya selalu berada dalam jalur yang telah ditetapkan oleh Sang Khalik.

Miftah Farid/Jurnalis Pulpen/IAID/Ciamis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *