"exam for study" bukan "study for exam"

3 min read

 

 

“Exam for study”, bukan “study for exam”

 

 

Ujian Nasional. Suatu kata yang sudah sangat akrab di telinga kita,. Karena bisa di pastikan,bagi kita para pelajar SMP maupun SMA sederajat pernah mengalami yang namanya Ujian Nasional. Ujian Nasional tahun ajaran 2009-2010 akan dilaksanakan pada tanggal 22 Maret s/d  27 Maret bagi pelajar SMA, dan tanggal 29 Maret s/d 02 April bagi SMP.

Nah, bagi sobat sabasakola yang saat ini duduk di kelas akhir, kelas IX ataupun kelas XII , sudah berapa persen sih persiapan kalian untuk menghadapi Ujian Nasional kali ini? 75% , 90% , atau mungkin,baru 0% alias belum sama sekali ? waah gawat tuh kalau prepare-nya belum ada sama sekali. Secara, Ujian Nasional tinggal menghitung hari, jadi bagi kalian yang tahun ini merupakan siswa kelas akhir, harus sebisa mungkin mempersiapkan diri mulai sekarang.

Sebenarnya, untuk apa sih diadakan ujian? Bukankah dalam kenyataannya,banyak sekali pelajar yang merasa terbebani ketika menjalani ujian. Seakan akan ujian adalah suatu musibah yang menimpa kita sebagai penuntut ilmu. ( Bener kan ? Hayoo ngaku aja deh…).

 Kita ambil contoh kecil yang kerap terjadi di kehidupan para pelajar. Ketika seorang guru masuk ke kelas, lalu dengan tiba-tiba mengatakan. “ Siapkan alat tulis dan selembar kertas, perlengkapan lain beserta tas disimpan di depan. Hari ini kita ulangan!!!” pasti dengan hati yang tidak menentu, deg-degan, dan juga menggerutu,dengan terpaksa kita melakukan semua perintah itu. Pernahkah terdengar, ketika ada ujian mendadak, lalu seorang murid dengan tenagnnya berkata “alhamdulillah’hari ini ulangan mendadak”. Pernahkah ? Jawabannya. Tidak. Karena pada dasarnya, mayoritas pelajar akan merasa terbebani ketika mereka harus berhadapan dengan yang namanya ulangan, evaluasi, ujian, atau apapun itu namanya. Ketika harus menghadapi ujian,secara tidak langsung seorang murid dituntut untuk belajar dengan porsi yang lebih dibandingkan dengan porsi belajar mereka di hari-hari biasa.

Sebenarnya, ujian atau ulangan, tidak akan menjadi se-menyeramkan itu apabila kita sudah prepare (mempersiapkan) diri kita sebelumnya. Baik dari segi fisik, otak, mental, maupun spiritual. Semua hal tersebut harus ada di diri kita sebagai pelajar, sehingga tidak akan ada lagi kebimbangan ketika kita dihadapi dengan ujian. Jangan sampai,kita hanya belajar dan mempersiapkan diri kita ketika ada ujian saja.Itu artinya kita telah melupakan tugas utama kita sebagai pelajar. Semua pasti tahu, tugas utama seorang pelajar adalah belajar setiap saat, setiap waktu. Belajar harus dilakukan bukan hanya ketika ujian saja. Jadi salah besar jika kita punya pemikiran “Study for exam” (belajar untuk ujian).

 Ujian mempunyai beberapa fungsi , antara lain sebagai tolak ukur. Dengan adanya ujian kita bisa mengetahui sejauh mana kemampuan kita selama ini,sebanyak apa materi pelajaran yang kita kuasai. Begitu pula dengan Ujian Nasional (UN) ,dengan UN, para siswa dapat membandingkan kemampuan belajar mereka di tingkat nasional. Apakah kemampuan kita sudah bagus ,ataupun sebaliknya.

Seperti dalam kehidupan yang tidak akan pernah lepas dari ujian dan cobaan. Kehidupan pendidikan pun seperti itu, tidak akan pernah lepas dari ujian, dan salah satunya, ya, UN ini. Dan kita harus menyadari, bahwa sebagai murid sekolah, otomatis tidak akan pernah lepas dari hal-hal tersebut .Namun tidak cukup hanya menyadari saja, kesadaran kita tentang ujian yang pasti datang harus disertai dengan persiapan, yaitu belajar tadi.

”Bil imtihaani yukramul mar’u au yuhaanu” dengan ujianlah seseorang itu dimuliakan atau dihinakan. Kita bisa mengetahui keberhasilan kita melalui proses ujian,kita bisa maju ke tingkat yang lebih atas pastinya setelah melewati proses ujian juga. Dari tingkat TK ke SD, SD ke SMP, SMP ke SMA , dan seterusnya.dengan ujian pulalah kita bisa mengetahui kekurangan kita yang harus kita perbaiki di masa selanjutnya.

Demikian pula sebaliknya, tanpa adanya ujian kita akan tetap fakum di satu titik saja . Kita tidak akan pernah berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan kita karena kita tidak tahu apa saja yang harus kita perbaiki.

Waah ternyata banyak juga ya manfat ujian. Untuk itu, dari sekarang, ayo deh kita sama-sama buang jauh-jauh pemikiran bahwa ujian itu menyulitkan, bahwa ujian itu musibah. Dan mari, kita persiapkan diri kita untuk melewati semua ujian tersebut. Demi kemajuan diri kita juga lho!!!

Khusus buat sobat Sabasakola yang sebentar lagi menghadapi UN, good luck ya, may god bless you!!!

Dan ingat… “exam for study” bukan “study for exam  oke!!!

 

  &
nbsp;                                                                                            
Tania Febryani Nufus

                                                                                                XI @ MA PUI Cijantung

                                                                                                  Baju kopral 2010

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *