Tak hanya persiapan penetapan caleg DPR RI yang tertunda di KPU akibat gempa yang mengguncang Tasikmalaya, namun pelajar SMA Al Muttaqin yang sedang mempersiapkan pelaksanaan PEMILU KAMPUS juga terhenti.
Sebelum kejadian gempa, siswa SMA Al Muttaqin tengah mempersiapkan pelaksanaan Pemilu Kampus, yakni pembentukan Partai Kampus dan penggodogan UU Pemilu yang menetapkan tahapan pemilu kampus hingga kriteria Presiden OSIS dan keanggotaan lembaga legislatif siswa .
Ketika gempa mengguncang, ratusan siswapun berhamburan ke luar ruangan menuju tiga tempat, lapang basket , lapang volley dan depan masjid. Disertai teriakan takbir siswa Al Muttaqin merasakan goncangan hebat dan menyaksikan gedung sekolah berlantai 3 dan aula dengan goyangan cukup kencang seakan mau ambruk. Ratusan genting berterbangan. Apalagi melihat masjid yang kokoh itu, ternyata dalam hitungan detik setiap sudutnya bisa retak-retak. Dinding marmerpun tekelupas.
“Kami nyaris tak percaya, bangunan megah seperti ini bisa “menari-nari”. Apalagi ketika menyaksikan aula dan bangunan SMP yang 3 lantai itu,” tandas Haikal siswa kelas 12.
Sementara siswa yang berhamburan di halaman masjid, menyaksikan tiang depan masjid seakan mau copot. “Kalau beberapa puluh detik lagi terjadi guncangan, kemungkinan bisa ambruk,” kata Dahlan.
Beberapa menit usai goncangan, sejumlah siswa SMA Al Muttaqin sibuk menghubungi sanak saudaranya. Sayangnya, sinyal beberapa HP mengalami gangguan. Raut wajah gelisah dan bahkan tangisan itupun tak bias terbendung, khususnya para siswa yang masih SMP maupun kelas 10 SMA dan tinggal di asrama.
Apalagi setelah mendapat kabar langsung dari Rukman Nugraha, mantan guru Fisika Al Muttaqin kini bekerja di BMKG Jakarta. Menurut Rukman Nugraha pusat gempa berada di barat daya Tasikmalaya. “Kekuatan gempa 7,3 SR dan episentrumnya ada di 142 km barat daya Tasikmalaya,” ujar Rukman kepada In In Kadarsolihin, beberapa menit usai guncangan terjadi melalui HP.
Kejadian gempa tampak dengan cepat menyebar ke seluruh pelosok tanah air. Ilham Azmy langsung mendapat SMS dari temannya alumni PIRN dari Palopo Sulawesi. “Ham, gimana kabarnya Tasik. Kamu tidak terkena gempa?”, bunyi SMS teman Ilham dari Sulwesi se jam setelah kejadian.
Akibat peristiwa tersebut, rapat persiapapan pemilu yang dilakukan KPK (Komisi Pemilu Kampus) dan pembentukan partai politik ditunda. “Ya kita lanjutkan besok saja rapatnya,” ujar M. Arya Zamal yang sedang menggodog pembentukan PATWAL. Partai Warga Al Muttaqin. M. Fathan dan rengerengan kelas 11 yang sedang membuat partai lainnya juga mengambil sikap yang sama.
Selain itu, beberapa saat setelah gempa, semua siswa harus bergiliran melaksanakan sholat Asar. Pasalnya material marmer yang terkelupas dan retakan bangunan mengharuskan para siswa kerjabakti terlebih dahulu membersihkan masjid. (Q SMART-Al Muttaqin)