HIKAYAT ZAMAN, Gurindam Era Digital

1 min read

Gurindam Era Digital

Waway Tiswaya kini berprofesi sebagai dosen Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran, yang juga pernah dan sedang menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi swasta. Sebagai salah seorang dosen senior, tentu saja Waway Tiswaya sudah banyak menghasilkan sarjana. Sewaktu muda dia sering menerbitkan puisi dan artikel kebahasaan di koran. Ini menunjukkan bahwa minatnya terhadap kesastraan dan kebahasaan sudah ada sejak lama.

Seiring dengan perkembangan zaman, sejak beberapa tahun lalu Waway Tiswaya memiliki akun media sosial Facebook. Dia aktif di beberapa grup Facebook khusus tentang kesastraan. Mulai tanggal 20 Mei 2019 dia mulai menulis di beranda akun Facebooknya begini:

 

Alkisah, “Kupu-kupu berhamburan;

hinggap menggenggam timbangan.”

#hikayatzaman

 

Lalu tanggal 31 Oktober 2019 muncul lagi tulisan ini:

 

Alkisah, “Ingin dihormati;

pergi saja tidak pamit.”

#hikayatzaman

 

Kemudian tulisan semacam itu hadir kembali pada 20 Desember 2019, 11 Januari 2020, 22 Januari 2020, lama tidak muncul. April 2020 barulah muncul lagi tulisannya di beranda akun Facebook. Itu pun hanya ada satu. Ada lagi tulisan agak sering mulai Mei 2020. Sejak 20 Mei 2019 hingga 11 Maret 2023, tulisan yang berhasil dikumpulkan berjumlah 330.

Semua tulisan (istilah umum dalam media sosial adalah postingan) diawali dengan kata alkisah dan diakhiri dengan #hikayatzaman. Kata alkisah berasal dari al dan kisah bahasa Arab. Al berfungsi sebagai penentu atau pemasti seperti halnya the dalam bahasa Inggris. Kisah dalam bahasa Indonesia adalah ‘cerita tentang kejadian (riwayat) dalam kehidupan seseorang’. Alkisah biasa digunakan dalam sastra lama untuk memulai cerita atau hikayat. Karena selalu diawali kata alkisah dan ditandapagari (diberi tanda pagar #) hikayatzaman, berarti bahwa yang ditulis adalah fiksi. Fiksi atau rekaan tidak lahir begitu saja. Dia lahir berdasarkan cerminan masyarakat pada zamannya. Sebagai cerminan, tentu saja apa yang ada di dalam tulisan ada fakta dan rekaan. Nah, Waway Tiswaya sudah merekam fakta dengan diselimuti rekaan yang menjadikan tulisan kaya akan makna, bisa multitafsir. Jadilah, tulisan tersebut hikayat zaman.

(HIKAYAT ZAMAN DAN Gurindam Era Digital, ABDUL HAMID)

Judul: HIKAYAT ZAMAN, Gurindam Era Digital

Penulis: Waway Tiswaya

Penerbit: Yayasan Mata Pelajar Indonesia

Tahun terbit: Juli, 2023

ISBN: (dalam proses pengajuan)

Tebal: 100 halaman

Harga: Rp60.000,00

Narapesan: 0822-1780-3040

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *