On 17 April 2010
By: Afrilia Utami
Petikan nada yang terurai membidik lirih menepi pijar
Seperti Sang Surya meminang Fajar yang mulai berlayar
Tak ku lihat seberapa koin harta yang kau kantongi, ataupun status gelar
Mari kita berburu bersama waktu senja yang tersudut menggema semakin liar
Canda tanya membuat buih-buih merah di Samudra hati
Mari kita rangkai jeruji di atas Cakra yang bergenit tak terhenti
Biarlah apa mereka nanti, yang jelas kita saling pahami misteri diri
Berikan gores penamu dalam kusam album sunyi
Menceritakan kisah semasa hidup sebelum mati
Bukankah rakit yang telah kau buat, lama telah menunggu masih tak berkarat?
Biarlah kita nikmati hari ini meski dalam keadaan melarat
Yang jelas coba kau ikat kuat dalam pertaruhan yang sekarat
Satu pinta jelas biarlah satu perkara ku minta mati terikat
Biarlah hanya senyummu yang ku tatap sampai akhirat
Meski alur waktu sedikit menyinggung garis kodrat
Ingat!! Jangan tanya seberapa besar Cintaku
Yang jelas, Cinta tak bersama mengendapkan khawatir, menyipkan risau
Ingat!! Jangan kau tanya seberapa jauh ku merindukanmu
Yang benar, sejauh ku memapah ke kekalan waktu biru yang tersandra bisu