Mahasiswa Baru

1 min read

TAHUN akademik baru mulai berjalan. Ada perubahan yang menarik untuk dibicarakan. Perubahan itu terdapat pada status seseorang dari siswa menjadi mahasiswa, dari siswi menjadi mahasiswi. Sudah saatnya pakaian kebesaran putih abu ditanggalkan, berjuta kenangan hanya ada dalam angan dan tinggal kenangan.

 

Kenangan selama mengenakan pakaian kebesaran tentu akan selalu ada menghiasi memori dan selalu menjadi kenangan. Sulit rasanya berpisah dengan kenangan manis pada usia sweat seventeen, usia yang selalu mengesankan bagi siapa pun. Tetapi dibalik semua itu, hidup kan terus berjalan, tak kan bisa dihentikan walaupun satu detik. Gerbang menuju status baru sudah terbuka.


 

Mahasiswa, satu kata yang sering terngiang dalam telinga kita. Mahasiswa konon dapat meningkatkan derajat seseorang, entah sejengkal, entah dua jengkal, sampai beberapa jengkal yang lain. Dengan mengenakan status mahasiswa, pada saat sekarang ini akan menimbulkan rasa tersendiri bagi yang menyandang dan mendengar nama mahasiswa diucapkan.

Menjadi mahasiswa, tentu ada tujuan yang ingin dicapai. Menjadi seorang mahasiswa berharap mendapatkan ilmu yang bermanfaat, mencari ilmu yang terus ditekuni. Selain itu, ada juga yang mengatakan menjadi mahasiswa diharapkan dapat tercapainya masa depan yang (mungkin) cerah. Selain itu, ada yang mengatakan menjadi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan sosial. Bahkan, ada yang mengatakan menjadi mahasiswa hanya untuk main-main dan menghabur-haburkan uang dan sebagainya.

Aris (18), salah seorang mahasiswa baru mengatakan bangga menjadi mahasiswa, ”bangga bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi”, ujarnya. Karena tidak semua orang mendapat kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Meskipun untuk perama kali masuk kuliah ia takut kalah bersaing dengan mahasiswa yang lain. Ke depan kan berusaha mendapatkan hasil yang gemilang, mendapatkan prestasi yang lebih bagus.

Itulah ungkapan salah seorang dari sekian banyak mahasiswa baru. Tetapi yang terpenting adalah peran mahasiswa itu sendiri, menjadi mahasiswa akademis dan aktifis. Menjadi mahasiswa yang akademis, mahasiswa yang bagaikan bintang selalu menjadi harapan, harapan bagi teman sesama mahasiswa dan juga dosen. Mahasiswa yang cerdas, pintar (meskipun tak jenius) yang mampu menyelesaikan setiap mata kuliahnya dengan baik.

Mahasiswa yang aktifis, bagi sebagian orang ada yang mengatakan, golongan ini kuliahnya tidak selesai-selesai karena terus mengurusi organisasinya. Tetapi, ternyata banyak di antara kita yang kuliahnya bagus dan jago organisasi. Dengan menjadi mahasiswa aktifis minimal akan lepas dari predikat ”mahasiswa akademis dan romantis” yang tiap hari jadwalnya hanya itu-itu saja, stagnan dan mononton. Kuliah-kos-tugas-pacaran-makanan. Betapa bosannya!.

Meskipun begitu, menjadi seorang mahasiswa baru, tentu harus diperhitungkan matang-matang. Harus tetap mengingat tujuan apa yang ingin dicapai di awal. Karena tidak sedikit, mereka yang melupakan tujuan awal mereka masuk kuliah, kadang di tengah jalan terjerumus ke dalam lubang hitam, dan tak dapat kembali lagi. Mudah-mudahan dengan tulisan ini dapat mengingatkan kita semua akan tujuan kita kuliah, tujuan yang ingin dicapai dari status seorang mahasiswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *