Manifestasi Keromantikan Acep Zamzam Noor

2 min read

Judul Buku: Manifestasi Keromantikan Acep Zamzam Noor

Penulis: Nita Widiati Efsa

Penerbit: Yayasan Mata Pelajar Indonesia

ISBN: (dalam proses pengajuan)

Tahun terbit: September 2024, 300 eks.

Ukuran: 17 X 25 cm.

Tebal: 272 halaman

Harga: Rp100.000,00

PENGANTAR PENYUNTING

Penerbit Yayasan Mata Pelajar Indonesia berkesempatan menerbitkan buku seri  ketiga Pustaka Akademik dari penulis Nita Widiati. Penerbitan buku seri Pustaka Akademik ini sangat relevan dengan pemerkayaan pengetahuan apresiasi dan kritik sastra. Apalagi, saat ini tulisan kritik sastra sedang mengalami kelesuan karena persepsi atasnya yang berbeda.

Pertama, kritik sastra yang ditulis oleh para akademisi di kampus-kampus yang berhubungan dengan kesusastraan, seperti fakultas ilmu budaya dan fakultas keguruan dianggap terlalu kaku. Tulisan berbentuk penelitian skripsi, tesis, dan disertasi di berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta niscaya merupakan khazanah kritik yang mumpuni untuk pemajuan kesusastraan Indonesia. Namun, tingkat akses untuk membacanya terbatas karena ketersebaran jenis kritik ini hanya disediakan langsung di perpustakaan perguruan tinggi dan informasi dari situs repositorinya.

Kedua, kritik sastra yang ditulis oleh kritikus yang tersebar di media massa, baik cetak maupun daring, diterima dengan kegairahan tertentu. Jenis kritik ini cenderung diterima khalayak pembaca, tetapi luas pengkajiannya berbatas kavling yang disediakan media massa. Selain itu, tindak lanjut membukukan jenis kritik ini cukup langka jika bukan inisiatif penulis atau media yang menerbitkannya.

Dengan begitu, usaha untuk menerbitkan buku kritik akademis menjadi salah satu jalan untuk menjembatani dialog kedua tradisi kritik ini. Memang, salah satu kelemahan kritik akademik adalah kebakuan ragam bahasa ilmiah yang membuat daya tahan pembaca menjadi cenderung statis –untuk tidak mengatakan membosankan. Karena itu, penyesuaian ragam bahasa akademik ke dalam ragam bahasa popular menjadi alternatif yang harus dilakukan keredaksian penerbit agar buku karya penelitian akademik dapat dibaca beragam latar belakang pembaca.

Buku yang Anda baca ini berada dalam semangat ini. Sebagai penyunting, saya menganggap bahwa muatan apresiasi dan kritik dengan pendekatan akademis ini perlu disebarluaskan pada khalayak ramai pembaca kesusastraan Indonesia. Tentu saja, sebuah gagasan yang mewujud menjadi buku adalah harapan kita bersama: bahwa buku ini dapat berterima dengan relevansi sosial dan budaya pembaca potensial, terutama pecinta kesusastraan Indonesia. 

Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penerbitan buku ini. Tentunya tidak lupa, kami sampaikan salam takzim untuk  pembaca buku-buku penerbit Mata Pelajar Indonesia –-semoga berkenan.

Tasikmalaya, Agustus 2024

Nizar Machyuzaar

Biodata Penulis

Nita Widiati Efsa lahir di Sukabumi 1 September 1964. TK-SD-SMP-SMA dilaluinya di kota kecil itu. Menulis puisi dan cerpen dalam bahasa Indonesia dan Sunda semenjak duduk di bangku SMP Negeri 1 Sukabumi. Mulai memublikasikan tulisan semasa aktif mengurusi majalah dinding SMA Negeri 1 Sukabumi antara tahun 1980-1983. Tulisan pertamanya, berupa cerita pendek Gladiol Merah Legam, mendapat tempat di hati teman-temannya sebagai cerpen remaja yang menarik di majalah sekolah. Kemudian beberapa puisi Indonesianya kerap tampil untuk mengisi ruang kosong mading tersebut. Ketika SMA pula sebuah novel pertama ditulisnya atas permintaan sekolah untuk diikutsertakan dalam lomba menulis novel remaja. Di tahun 1983, kegagalannya masuk fakultas pertanian IPB, membawanya hijrah dan belajar di jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Sunda, FPBS-IKIP Bandung. Di Sastra Sunda inilah, kemampuan berbahasa dan bersastra semakin tergodog, selain keinginan menjadi penulis semakin kuat.

            Kemampuan adaptasi dengan media yang kurang, membuatnya hanya berani mengirimkan tulisan ke Lembar Jumatan SALAM, Pikiran Rakyat, Galura, dan Majalah Mangle. Puisinya terkumpul dalam antologi bersama Malam Seribu Bulan, Forum Sastra Bandung 1992 dan beberapa kumpulan puisi bersama dengan penulis lainnya. Sejak  1994-2004 mengalami kevakuman imajiner untuk menulis, tetapi tetap memompa semangat untuk kegiatan tersebut. Beberapa karya puisinya terangkum dalam kumpulan puisi SAAB (1986, manuskrip), Bougenvile Lembayung (2007), Serupa Peta (2014), Tina Lalampahan Cinta (2024). Beberapa karya dibukukan bersama penulis lain.

            Keinginan terbesarnya adalah tetap menulis puisi dan memiliki beberapa buku kumpulan puisi. Pada tahun 1994 kuliah S2 di Pascasarjana IKIP Jakarta (sekarang UNJ), tahun 2007 melanjutkan kuliah hingga selesai di S3 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Malang.  Pernah mengajar di Sastra Sunda IKIP Bandung dari tahun 1988-1999, dan di beberapa universitas swasta di Bandung. Sejak 1999  mengajar di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembina Forum Lingkar Pena  Universitas Negeri Malang pada tahun 2007-2015, sebuah komunitas kepenulisan yang tidak berpayung kelembagaan secara universiter, tetapi mengaitkan namanya sebagai komunitas yang juga dimiliki oleh universitas. Mengisi beberapa kegiatan komunitas kemahasiswaan sebagai narasumber. Membina kepenulisan mahasiswa, baik sebagai panitia, pengamat, maupun juri lomba  menulis dan membaca karya sastra.

            Buku Manifestasi Keromantikan Acep Zamzam Noor adalah buku terbarunya yang diterbitkan pada tahun 2024. Buku yang lahir dari karya akademik ini diselesaikannya untuk meraih gelar Doktor pada Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Malang tahun 2011. Meski sudah terpaut jarak waktu yang cukup lama, bahasannya atas salah satu penyair terkemuka Indonesia kini, Acep Zamzam Noor, sangat layak melengkapi khazanah kepustakaan kajian kritik sastra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *