Maukah Menjadi Pahlawan Negri ini?

2 min read

BULAN november merupakan bulan bersejarah bagi bangsa ini. Hari ke sepuluh pada bulan ini merupakan hari pahlawan yang sering diperingati setiap tahun. Peringatan ini harus dijadikan sebagai bahan untuk merenungkan nilai-nilai kepahlawananan. Perlu kita sadari kemerdekaan ini bukan merupakan “cai atah” yang tinggal mengambil dari sumbernya dengan mudah. Akan tetapi membutuhkan perjuangan besar untuk medapatkannya. Berbagai pengorbanan dilakukan, baik harta, bahkan nyawa sekalipun.


 

Hari pahlwanan mengingatkan kita akan peristiwa heroik perjuangan arek-arek Surabaya untuk mempertahakankan kemerdekaan. Saat itu tentara kita hanya mempunyai beberapa pucuk senjata api, selebihnya para pejuang menggunakan bambu runcing. Namun para pejuang kita tak pernah gentar untuk melawan penjajah. Kita masih ingat tokoh yang terkenal pada saat perjuangan itu yakni Bung Tomo yang mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran-siarannya radionya.

Setiap tahun kita mengenang jasa pahlawan, kita mengingat bagaimana perjuangan mereka untuk memepertahankan kemerdekaan bangsa ini. Lalu, apa yang kita lakukan untuk melanjutkan perjuangan mereka? Tugas kita saat ini adalah memberi makna pahlawan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan tantangan zaman.

Para pahlawan mengorbankan nyawanya demi bangsa ini, maka dipandang perlu untuk mendoakan mereka agar berada di sisi-Nya, dan apa yang mereka korbankan demi bangsa ini, bukan merupakan suatu hal yang sia-sia.

Dalam memperingati hari pahlawan kali ini, kita membutuhkan pahlawan masa kini yang dapat membawa bangsa ini menjadi bangsa yang adil, makmur dan bermartabat sebagaimana yang diamanatkan oleh founding father kita.

Perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan di masa lalu, yang telah mengorbankan segala miliknya, harta bahkan nyawa yang hanya satu-satunya mereka miliki, mereka korbankan demi memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa ini, seharusnya dijadikan sebagai bahan renungan. Sungguh sangat disesalkan apabila generasi penerusnya hanya berleha-leha, berpangku tangan, membuang-buang waktu dengan menyibukkan diri pada kegiatan yang kurang bermanfaat, bahkan menyalahgunakan amanah yang telah diberikan.

Untuk menjadi seorang pahlawan pada saat ini, bukan hanya dimakani dengan mengangkat senjata, berangkat ke medan perang. Akan tetapi, nilai-nilai pahlawan yang ada pada diri pejuang masa lalu harus ada pada diri kita sebagai penerus cita-cita mereka.

Kejujuran merupakan sikap yang dimiliki oleh seorang pahlawan. Tidak semua orang bisa menjadi pribadi yang jujur, bahkan para pejabat sekalipun. Buktinya, beberpa bulan ke belakang kita melihat kebobrokan mereka yang mencuat ke permukaan.

Kejujuran merupakan hal yang terpenting yang mesti dimiliki oleh seseorang. Tidak memandang apakah dia seorang pejabat atau rakyat, orang kaya maupun orang miskin, pria maupun wanita. Dengan menjadi pribadi yang jujur, dapat dipercaya, maka jiwa pahlawan itu akan tumbuh subur dan pencapaian tujuan bangsa ini tercapai. Pahlawan yang memiliki sifat kejujuran dalam hidupnya sangat didambakan kehadirannnya pada masa ini. Menjadi sebuah harapan bagi bangsa ini hadirnya pahlawan yang memiliki komitmen untuk menjadi penyelamat dalam setiap problem kebangsaan.

Bangsa ini membutuhkan pribadi yang jujur, yang dapat menjaga amanah yang diberikan kepadanya. Dengan adanya pribadi yang jujur, maka akan menjadi keluarga yang jujur, setelah itu terbentuklah qaryah yang amanah, dan akhirnya terbentuklah bangsa dan negara yang disegani oleh bangsa lain yang memiliki nilai-nilai luhur pada gilirannya menjadi kekuatan identitas yang lebih melekat dan inhern dalam setiap masing-masing elemen bangsa.

Pada saat ini bukan merupakan waktu yang tepat untuk mengingatkan orang lain agar menjadi pribadi yang jujur, sedangkan kita sendiri merupakan penghianat. Penghianat menjadikan nafsunya sebagai kiblat dalam hidupnya. Jabatan yang diamanatkan padanya bukan menjadikan dirinya sebagai pelayan bagi bawahannya, bagi rakyatnya. Akan tetapi, yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana jabatan itu dijadikan sebagai sarana untuk mengangkat citra dan menumpuk materi. Dia senantiasa bermimpi untuk meningkatkan posisi kekuasaannya ke arah yang lebih tinggi, dengan berbagai cara.

Sudah saatnya kita memikirkan apa yang sudah kita berikan bagi bangsa ini. Kebaikan atau keburukankah yang kita berikan? Sebagai seorang pelajar kita bisa menjadi pahlawan bagi bangsa ini. Dengan belajar sungguh-sungguh, kita sudah menerapkan sikap jujur dalam hidup ini. Jujur pada komitmen sendiri untuk senantiasa mencari ilmu dengan penuh keikhlasan.

Selain itu, pada momen luar biasa ini, marilah kita memberikan penghormatan dan apresiasi positif kepada para pahlawan atas segala pengorbanan dan perjuangannnya bagi kemerdekaan bangsa Indonesia. Salah satunya yang sangat fundamental adalah dengan merevitalisasikan nilai-nilai budaya yang dapat memberikan makna dan perjuangan bagi pahlawan kita, sehingga cita-cita luhur bangsa Indonesia, yakni masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dapat tercapai sesuai harapan kita bersama. Tidak lupa menumbuhkan keinginan dalam diri untuk menjadi seorang pahlawan yang didambakan bangsa ini. Maukah menjadi pahlawan negeri ini?

 

Miftah Farid CJF

Baju Kopral

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *