Mengagumkan, ini dia jawaban siswa SMK Bakti Karya Parigi saat ditanya tentang toleransi

2 min read

toleransi smk bakti karya parigi

Mengapa Toleransi Antar Sesama Adalah Salah Satu Pemersatu Bangsa?

Dalam konteks kepentingan negara dan bangsa, kerukunan umat beragama merupakan bagian penting dari kerukunan nasional. Kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengalaman ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam N egaraKesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena itu, kerukunan hidup antar umat beragamamerupakan prakondisi yang harus diciptakan bagipembangunan di Indonesia (MuktiAli : 1975: 42 ).Masalah kerukunan hidup antar umat beragama dalam kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia., Pendeta Weinata Sairin (1996:183) memberikan komentar sebagai berikut: “Kerukunan antar umat beragam di Indonesia, merupakansatu-satunya pilihan. Tidak ada pilihan lain, kecuali harus terus mengusahakannya dan mengembangkannya. Sebagai bangsa kita bertekan untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Kita juga telah bertekad untuk terus membangun masyarakat, bangsa dan negara kita, agar menjadi bangsa yang maju dan modern tanpa kehilangan kepribadian kita. Agama-agama mempunyai tempat dan perananyang vital dan menentukan dalam kehidupan kita bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Demikian pentingnya kerukunan hidup antarumat beragama dalam proses pembangunan bangsa, hal ini disebabkan karena merekalah yang merencanakan, melaksanakan dan merasakan hasil pembangunan tersebut. Seluruh umat beragama di Indonesia adalah subjek dari pembangunan bangsa Indonesia.[1]

       

Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua golongan agama bisa hidup bersama tanpa menguarangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena itu kerukunan antar umat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak keberagaman dan perasaan orang lain. Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan hidup antar umat beragama memberi ruang untuk mencampurkan unsur-unsur tertentu dari agama yang berbeda , sebab hal tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri. Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa diartikan dengan toleransi antar umat beragama. Dalam toleransi itu sendiri pada dasarnya masyarakat harus bersikap lapang dada dan menerima perbedaan antar umat beragama. Selain itu masyarakat juga harus saling menghormati satu sama lainnya misalnya dalam hal beribadah, antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya tidak saling mengganggu.  Kerukunan antar umat beragama adalah suatu bentuk hubungan yang harmonis dalam dinamika pergaulan hidup. [2]

Namun demikian akhir-akhir ini prinsip toleransi bisa dibangun melalui media sebagai penyampai informasi kepada orang lain, tetapi juga sering diketemukan oknum yang mempergunakan media sebagai ajang penyebaran berita bohong (hoax) yang mengarah kepada ujaran kebencian. Sikap tenggang rasa, menghargai, dan toleransi antar umat beragama merupakan indikasi dari konsep trilogi kerukunan. Seperti dalam paparan sebelumnya upaya mewujudkan dan memelihara kerukunan hidup umat beragama, tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu. Karena hal ini menyangkut hak asasi manusia (HAM) yang telah diberikan kebebasan untuk memilih baik yang berkaitan dengan kepercayaan, maupun hak lainnya. Kerukunan antar umat beragama dapat terwujud dan senantiasa terpelihara, apabila masing-masing umat beragama dapat mematuhi aturan-aturan yang diajarkan oleh agamanya masing-masing, serta mematuhi peraturan yang telah disyahkan negara atau sebuah instansi pemerintahan. Umat beragama juga tidak diperkenankan untuk membuat aturan-aturan pribadi atau kelompok, yang berakibat pada timbulnya konflik atau perpecahan diantara umat beragama yang diakibatkan karena adanya kepentingan ataupun misi secara pribadi dan golongan (Hadisaputro, 2002:18). Selain itu, agar kerukunan hidup umat beragama dapat terwujud dan senantiasa terpelihara, perlu memperhatikan upaya-upaya yang mendorong terjadinya kerukunan secara mantap. [3]

Tanpa adanya sebuah toleransi, maka antara umat beragama akan saling menghina dan menyalahkan satu sama lain. Sehingga dapat menyulut pertengkaran dan permusuhan.

Berikan contoh sikap toleransi pada sesama di smk bakti karya parigi?

  1.  Tidak menggoda teman yang sedang berpuasa dengan mengiming-iminginya makanan dan sebagainya.
  2. Berteman dengan siapa saja di sekolah tanpa memandang latar belakang sukunya, agamanya, ras-nya, juga pendapat dan gagasannya.
  3. Menghargai kemampuan dan kecerdasan masing-masing teman kelas, ada yang pandai matematika, seni, bahasa, olahraga dan sebagainya
  4. menghargai temanya ketika sedang berdoa

Hal positif apa yang kita dapatkan jika kita saling bertoleransi sebagai warga negara indonesia?

Dampak positif toleransi:

  1. Saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
  2. Menjaga tali silaturahim
  3. Menjaga kesatuan dan persatuan umat bangsa.
  4. terciptanya hidup rukun dan damai
  5. terciptanya saling menghargai
  6. menjaga tali silaturahmi

[1] ” kalimat ini dikutip dari buku  “Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Membangun Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Journal of Government and Civil Society, Vol. 1, No. 1, April 2017 Nazmudin”  

[2] ” kalimat ini dikutip dari buku  ” Wahyuddin dkk, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinngi,(Jakarta PT. Gramedia, Widiasarana Indonesia,2009)h. 32”

[3]kalimat ini dikutip dari buku/jurnal  ”JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1, Januari 2018

____________________
Red. Aditiya/kelasmultikultural/2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *