Ajang ini bertajuk Audisi Niswatussalam. Niswatussalam sendiri adalah sebuah grup qasidah yang anggotanya adalah mahasiswa di lingkungan Institut Agama Islam Darussalam dan dikelola oleh BEM IAID, dalam hal ini Departemen Seni dan Olahraga. Audisi dilaksanakan di gedung pascasarjana Institut Agama Islam Darussalam, Kamis (14/10) kemarin.
Menurut Misbah (24), ketua panitia kegiatan mengatakan audisi ini untuk menggali potensi mahasiswa dan mahasiswi IAID yang menggeluti bidang tarik suara.
Audisi ini merupakan kegiatan yang saya kira sangat bermanfaat bagi kemajuan mahasiswa. Mengapa demikian, karena dengan adanya ajang ini potensi yang ada di mahasiswa IAID yang berhubungan dengan dunia seni suara, dapat diaktualisasikan. Sehingga nantinya diharapkan dapat kerasan dan betah dalam menjalani proses perkuliahan.
Hal ini senada disampaikan oleh Arni Munawwaroh, S.Pd., salah seorang juri pada even ini. Ia mengatakan audisi ini bagus sekali. “Kita kan tahu bahwa masing-masing mahasiswa memiliki potensi ataupun keahlian dan bisa tersalurkan dengan audisi ini”, jelasnya.
Follow up dari kegiatan ini, nantinya akan disalurkan pada penampilan-penampilan dalam ajang tertentu. Baik yang berhubungan dengan kegiatan kampus maupun kegiatan-kegiatan lain, yang berhubungan dengan entertainment. Bagi para vokalis tentunya dapat menambah pengalaman, dan juga uang saku tentunya. “Saya kira, audisi ini dapat menjadikan mahasiswa merasa senang, karena bakatnya dapat tersalurkan, juga nantinya bisa lebih jauh lagi terhadap keadaan ekonomi juga”, sambung Arni.
Dengan adanya ajang ini membuktikan bahwa mahasiswa IAID bukan hanya dituntut untuk piawai dalam memahami masalah keagamaan saja, tetapi bidang seni pun dipupuk.
Begitu pun dalam hal yang lain, dalam olah raga misalnya, potensi yang ada perlu dikembangkan, jangan dipendam. Hal ini bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi dapat terus mengasah potensi yang ada, juga dapat menimbulkan efek yang lain. Misalnya, dapat mengajak kawan mahasiswa yang lain untuk ikut andil dan berpartisipasi. Karena tentu banyak potensi lain yang belum terungkap.
Dari audisi ini tampillah lima orang peringkat tertinggi. Yanti mahasiswi PAI semester I, Solehudin mahasiswa PAI semester I, Tina Listyana mahasiswi PGMI semester I, Vina Cintia mahasiswi PAI semester I, dan Asri Listowati mahasiswi PAI semester I.
Audisi ini membuktikan bahwa banyak sekali potensi yang ada di mahasiswa IAID yang perlu dikembangkan. Hal ini perlu mendapat respon dari semuanya, terutama dari lembaga, potensi-potensi yang berceceran yang masih belum tertata, mendapat respon positif. Sehingga mahasiswa mendapat tempat untuk mengaktualisasikan dirinya.***
Miftah Farid
Jurnalis Pulpen
Institut Agama Islam Darussalam Ciamis