Puisi Irvan Mulyadie
Tak ada harapan pasti
Di negeri tak punya hati :
Perang saudara yang membuka berbagai luka kematian, bandit-bandit yang menggorok leher si miskin, para TKI yang berpulang ke tanah air dengan menangis, kaum buruh yang tertindas di-PHK secara masal, gerombolan monster cantik yang menggusur perkampungan gelandangan, wartawan tertembak mati, gosip-gosip tak bernyali, hukum yang tunduk di kaki-kaki koruptor, pejabat yang tak merakyat, menghiasi pengumuman papan iklan Reformasi.
Tak ada yang pasti
Di negeri sepi nurani :
Undang-undang tumpang tindih dengan kepentingan diri, sex bebas, kelamin yang diobral di pasar-pasar gelap, obat bius, anak-anak sekolahan diracuni sejarah palsu, partai-partai mencuri star menjual agama dan faham roman picisan, bencana-bencana buatan, dan kriminal lebih sakral bagai impor yang ilegal.
Tak ada yang pasti :
Utang-utang luar negeri yang harus terus dicicil masadepan juga dengan kekayaan alam, krisis moral, penyakit masyarakat, anarkisme !, hak asasi disuntik mati film-film penuh tragedi, ramalan-ramalan mistik, demokrasi yang menggila, demonstrasi dimana-mana.Hantu-hantu kepala negeri yang selalu didewakan, politikus busuk, goyang pantat artis keparat , perceraian masal, prinsip dasar dan pengorbanan tak beralasan menjadikan segala cinta kian buta.
Tak pasti :
Sehabis kata merdeka diikrarkan corong zaman dalam khidmat upacara peringatan, bendera setengah tiang menjuntai sampai ke tanah, terdengar nyanyian klasik kebanggaan para pahlawan, duka cita, membantai ribuan jiwa tak berdosa, bom-bom meledak, terorisme, pemberontakan, mosi tak percaya, vonis mati, pemerintah yang ditekan luar negeri, seniman tak peka lagi bikin karya kemanusiaan, sedang aku tak berdaya menghadapi warna-warni kebebasan yang berdusta diantara gambar neraka, selain di dalam mimpi. Sedang mimpi makin sunyi.Ya,………pasti !
2003