Pesantren PEDAS Ramadhan, Inovasi Rohis Gibraltar

2 min read

 

 

Selasa, 12 Ramadhan 1430 H. Seperti biasanya, para siswa SMA Al-Muttaqin berkumpul di ruang aula untuk melaksanakan Shalat Duha berjama’ah dan tadarus Al-Qur’an bersama. Namun setelah Shalat Duha, ada yang berbeda terasa di lingkungan SMA Al-Muttaqin. Jika biasanya mereka semua langsung menuju kelas masing-masing untuk melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar sesuai jadwal dari dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, kali ini mereka dipersilahkan untuk diam dulu di ruang aula, untuk mengikuti kegiatan pembukaan Pesantren PEDAS yang diselenggarakan tim kesolehan SMA Al-Muttaqin beserta ROHIS Gibraltar SMA Al-Muttaqin. Kegiatan PEDAS (Pekan Ekspresi, Diskusi dan Aspirasi Siswa) adalah inovasi dari Rohis Gibraltar untuk membuat sebuah suasana baru bagi pesantren Ramadhan di SMA Al-Muttaqin. Kegiatan Pesantren PEDAS ini dilaksanakan tanggal 12 hingga 19 Ramadhan 1430 H. Waktu itu memang sengaja dialokasikan sekolah untuk kegiatan Rohani sesuai inovasi dari siswa. Dalam hal ini, Rohis-lah yang bertanggung jawab. Untuk program Pesantren PEDAS itu sendiri tidak seperti Pesantren biasa. “Jadi tidak hanya pesantren mendengarkan ceramah saja.. Di sini kita punya berbagai program inovasi untuk membuat suasana Pesantren yang ‘beda’ dari pesantren biasanya..” ucap RR Rizqi Cahyamuthya, Wakil Ketua Pelaksana Kegiatan Pesantren PEDAS ini. “Di hari biasa, akan ada diskusi kelompok antar siswa tentang tema-tema yang Insya Allah menarik untuk didiskusikan.. Kemudian akan kami set menjadi debat logika antar kelompok tentang permasalahan tersebut.. Dan di akhir akan ada Mabit, sekaligus Lomba-lomba antar kelas yang pasti nggak kalah rame..” lanjutnya. Selain kegiatan diskusi kelompok tadi, di hari-hari biasa akan ada materi interaktif dari pemateri-pemateri pilihan. Nah, dari materi-materi tersebut akan dibuat suatu evaluasi materi yang akan diikuti seluruh siswa dan akan mempengaruhi nilai Pendidikan Agama Islam nantinya. “Jadi, setiap materi kurang lebih akan diambil 5 soal untuk kalian kerjakan..” ungkap Pak Zenal Abidin, Penanggung jawab Pembina Panitia Kegiatan Pesantren ini saat menyampaikan pemaparan Pesantren PEDAS ini. Agenda yang diadakan di dalam acara ini cukup bervariatif. Hari pertama, materi menarik dan interaktif diberikan oleh Pa Ilam Maolani. Sebelumnya juga ada penampilan perdana dari Khansa’, tim nasyid angkatan ke 6 SMA Al-Muttaqin. Hari kedua, seperti biasa ada materi. Kali ini materi yang menggetarkan bulu kuduk kita, materi dari Pa Asep Solihin tentang Kematian. Di sesi ini seluruh siswa membuat sebuah surat wasiat untuk kedua orang-tua mereka. Setelah sesi materi, selanjutnya dilaksanakan sesi diskusi kelompok. Jadi siswa dibagi menjadi 11 kelompok dan melakukan diskusi tentang tema kontroversial dengan Pembina dari guru. Hari ketiga, materi kali ini disampaikan oleh Ustadz Jaja. Setelah materi, diadakan sebuah forum debating antar angkatan. Setiap angkatan mengirimkan 4 perwakilan angkatannya untuk beradu argument logika tentang suatu permasalahan. Dan tema yang disuguhkan untuk pertemuan ini adalah tentang pacaran. “Sebenarnya debat ini acara dadakan, karena waktu yang disediakan sebenarnya untuk pemateri.. Namun, Alhamdulillah bisa berjalan lancar..” ungkap Fathan Mubina, penanggung jawab sesi debat ini. Hari keempat, saatnya diskusi dan debat antar kelompok. Setiap angkatan dibagi beberapa kelompok. Dan mereka berdiskusi tentang suatu masalah di kelompok tersebut. Hasil dari diskusi mereka dipresentasikan di depan kelompok lain. Dan kelompok lain berhak menangkal dan melawan argument dari kelompok tersebut. Dan hari selanjutnya adalah full untuk workshop dari Pak Dedi Sugandi. Hari selanjutnya adalah bagian perlombaan. Perlombaan yang diadakan cukup meriah dan bervariatif. Ada lomba syahril Qur’an, LCT Agama Islam, Nasyid, Fashion Show Islami dan Kaligrafi. Dan pada malam harinya, diadakan malam bina iman dan taqwa. Di mabit kali ini ada yang berbeda dengan mabit-mabit biasanya. Renungan yang ditampilkan khusus oleh tim guru. Dan penyajiannya lewat dramatisasi puisi yang menakjubkan. “Ide untuk membuat dramatisasi puisi ini sebenarnya cukup singkat.. Tapi untunglah bisa dibilang cukup berhasil.. Karena renungan tidak hanya dengan kata-kata saja.. Dengan peragaan kami harapkan bisa lebih mengena di hati siswa..” ungkap Pak Danto, konseptor renungan ini. Secara keseluruhan, Kegiatan Pesantren PEDAS ini bisa dibilang cukup sukses. Ini bisa menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya. Ok, sukses deh ROHIS Gibraltar..!! ____________________________________________________________________________________ Kata Mereka… Rifki Salman : Acara Pesantren PEDAS kemaren sudah cukup meriah n rame.. cuma, masalah keamanan harus diperketat lagi.. Soalnya keliatan banyak yang bolos tanpa konsekuensi yang jelas.. Riksa Afifah : Acara kemaren cukup kreatif.. Tapi kalau bisa untuk ke depannya harus lebih baik lagi..!! Risma Hanifah : Acara kemaren rame.. Beda dari pesantren taun lalu dan pesantren-pesantren biasanya..!! Sitoresmi MB : Pesantrennya rame.. udah bagus.. Cuma kurang greget pas acara materinya.. Gak ada praktek yang bisa diaplikasikan setelah acara materi itu..

(than-QSmart)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *