Pagi mulai menusuk menembus kulit sekujur tubuh Harry. 3 mantel dan 2 kantong tidur yang dipakainya tidak mampu menahan hawa dingin yang membekukan tubuhnya.
Harry tak kuat lagi menahan dingin yang sangat itu, ia pun beranjak dari tempat tidur menuruni tangga dan menuju dapur.
Harry mencari-cari sesuatu di lemari, apapun yang dapat membuatnya hangat.
Tapi tiba-tiba ada yang mengagetkan Harry dari belakang.
“Kedinginan Potter?” kata suara dibelakang Harry.
Harry sempat terpental dan mengacungkan tongkatnya ke arah suara tadi. Tapi ternyata itu Percy, anak ke-3 Mrs.Weasley.
“Oh,,,Percy. Kau mengagetkanku.” Jawab Harry agak kesal.
“Maaf Harry. Kau sedang apa disini?” Tanya Percy lagi.
“Um… saya sedang mencari air hangat, soalnya saya kedinginan sekali.” Jawab Harry lagi.
“Mau Butterbeer Harry?” Butterbeer adalah
“Kemarin waktu di Hogsmade aku di beri hadiah Butterbeer dari Penelope” Percy tampak menyeringai ketika menyebut nama Penelope. Penelope adalah pacarnya, dia adalah anak dari asrama Ravenclaw.
Percy mengambil sebotol besar Butterbeer dari rak lemari paling atas dan mulai menuangkannya kedalam gelas.
Harry dan Percy pun meneguk Butterbeer mereka.
Sekarang sudah pukul 08.00. Seluruh penghuni rumah mulai keluar dari kamar mereka. Ron, Ginny , si kembar Fred dan George , juga ada Hermione yang memang sedang menginap dirumah keluarga Weasley.
“Oh, kalian sudah bangun sayang.” Mrs.Weasley tersenyum lebar sambil menuruni tangga dan menuju dapur.
“Ya mum!” jawab Percy.
Mrs.Weasley mengangkat-ngangkat tongkatnya ke arah Wajan, Ceret , dan Kuali yang mulai beterbangan dan mendarat diatas Kompor tua dipojok dapur.
Beberapa menit kemudian, Ron,Ginny,Fred,George,Hermione,dan Mr.Weasley turun dari tangga dan menuju dapur untuk sarapan.
Makanan mulai melayang-layang di udara, dan mendarat diatas meja makan. Makan besar pun dimulai.
Harry tampak menikmati makanan Mrs.Wasley, Hermione juga tampak sangat menikmati makanan Mrs.Weasley.
“Ini enak sekali Mrs.Weasley.” Kata Hermione pada Mrs.Weasley sambil menyantap potongan daging asap dengan saus madu.
“Trims Hermione,”
“Itu daging pemberian Bill dan Fleur.” Kata Mrs.Weasley sambil tersenyum.
Bill adalah anak ke-2 Mrs.Weasley yang menikah dengan Fleur Delacour setahun yang lalu. Bill juga menjadi manusia serigala setelah digigit Greyback.
Makan pagi pun selesai, Mr.Weasley beranjak dari meja makan, dia akan berangkat kerja seperti biasa. Mr.Weasley adalah pegawai Kementrian Sihir dibagian Penyalahgunaan barang-barang Muggle.
Mrs.Weasley membereskan kembali meja makan. dengan sekali ayunan tongkatnya, piring-piring dan sisa makanan melayang dan mendarat di rak lemari dengan rapi.
Harry dan Ginny tampak takjub melihat MrsWeasley yang tampak lihai mengayun-ayunkan tongkatnya.
Tiba-tiba, terlihat cahaya putih keperakan meluncur kea rah Harry dan Ginny dengan bunyi debam yang agak keras.
“Hogwarts telah di serang, perang telah dimulai.” Cahaya itu pun lenyap seketika.
“Pelahap Maut sedang di Hogwarts.” Harry tercengang dan jantungnya seakan copot.
“Inilah saatnya. Harry, panggil yang lain dan kita segera menuju Hogwarts cepat!” Teriak Mrs.Weasley.
Harry berlari menaiki tangga memanggil Hermione, Ron, Fred dan George.
“Kenapa Harry?” Tanya Hermione.
“Kita harus kembali ke Hogwarts”
“Pelahap maut ada disana!” Jawab Harry sangat tergesa-gesa.
Tanpa bertanya lagi mereka semua turun dan berkumpul di ruang tengah.
“Tapi bagaimana caranya kita ke Hogwarts?”
“Hogwarts Express pasti tidak beroprasi sebelum libur berakhir.” Kata Hermione.
Sebelum semua dapat memberi jawaban, terdengar derum keras diangkasa. Harry melihat keluar jendela, dan betapa terkejutnya Harry melihat Thestral dan beberapa sapu terbang meluncur dari kejauhan dan mendarat dihalaman.
“Bantuan.” Harry tersenyum pada teman-temannya.
Mereka semua berlari menuju halaman.
Harry, Ron, Fred dan George menaiki sapu masing-masing, sedangkan Ginny dan Hermione menaiki Thestral.
“kalian duluan. Mum akan kabari anggota Orde yang lain.” Mrs.Weasley berteriak dari undakan tangga rumahnya.
Harry member anggukan kecil pada Mrs.Weasley, dan Seketika mereka semua meluncur keudara dengan secepat kilat menuju Hogwarts yang kini tengah terancam oleh para pelahap maut.
Harry dan teman-temannya meluncur menembus awan tebal dan melawan arus angin. Ginny dan Hermione tampak sedikit kerepotan mengendalikan Thestral tetapi mereka tamapk bersemangat ingin segera berperang sama seperti Fred an George yang tampak penuh semangat meluncur diatas sapu terbang.
Akhirnya, mereka pun sampai di Hogwarts. Harry,Ron,Hermione dan yang lainnya berlari masuk ke kastil.
Dan ternyata benar, para Pelahap maut sedang berduel dengan seluruh penghuni Kastil.
Terlihat Luna sedang berduel dengan Pansy Parkinson, Luna berhasil melumpuhkan Pansy.
Dean Thomas dan Oliver Wood berduel dengan Draco,Crabe,dan Goyle.
Harry, Ron , Hermione dan lainnya meluncur masuk dan ikut berduel.
“Petriticus Totalus! ” seru Hermione, dan mantra tersebut melayang mengenai Narcissa Malfoy. Hermione berhasil melumpukan Narcissa Malfoy.
Fred dan George berhasil melumpuhkan Amycus dan Alecto Carrow dengan mantra bius.
“Keren!” Kata Fred dan George bersamaan.
“Avada Kedavra” Bellatrix Lestrange dan Fenrir Greyback bersama-sama mengarahkan kutukan ke dada Hagrid dan McGonnagal. Seketika itu pula Hagrid dan McGonnagal terjungkal dan terhempas ke udara lalujatuh diatas reruntuhan kastil. Hagrid dan McGonnagal terbunuh oleh Bellatrix.
Terdengar gemuruh dari luar Kastil dan mendobrak pintu aula besar. Para anggota Orde Phoenix dan beberapa anggota Laskar Dumbledore berjajar.
Terlihat anggota Orde Mr.Weasley dan Mrs.Weasley,Kingsley,Percy,Lupin,Nymphadora Tonk,Mad-eye Moody, dan beberapa anggota Laskar Dumbledore Angelina Johnson,Parvati Patil, dan Cho Chang.
“Kesalahan besar kau membunuh guru kami!” Teriak Cho Chang dengan nadanya yang amat sangat marah.
Mereka semua menyerbu para pelahap maut dan mulai berduel.
Aula besar kini telah menjadi lautan penyihir yang saling membunuh dan menyakiti. Nymphadora Tonk berhasil melumpuhkan Fenrir Greyback, Kingsley membius Igor karkaroff, dan terdengar letusan mantra dari kejauhan.
“Crucio!!!” Melayang menembus kerumunan dan mengenai tepat dibahu Bellatrix Lestrange.
“Neville!” Luna terkejut memandang keseberang ruangan, dan terlihat Neville Longbottom yang masih mengacungkan tongkatnya kearah Bellatrix.
Bellatrix yang menggeliat berteriak kesakitan. Seketika itu pula, Bellatrix terjungkal dan tak bergerak lagi.
Neville menghampiri mayat Bellatrix dan mengacungkan tongkatnya lagi.
“Itu balasan untuk orang yang sudah membunuh orangtuaku.” Neville menodong wajah pucat Bellatrix dengan tongkatnya dan meludahinya.
Semua tampak tercengang melihat apa yang telah Neville lakukan pada Bellatrix.
Semua tampak masih memperhatikan Neville yang masih berdiri diatas mayat Bellatrix, tapi semua dipecahkan dengan gemuruh keras diluar aula. Harry dan anggota Orde berlari keluar aula besar, dan betapa terkejutnya Harry melihat Voldemort dan ratusan abdi setianya berbaris dihalaman sekolah.
“Kalian membuatku muak, bersiaplah menemui ajal kalian!” Voldemort tampak sangat murka melihat sebagian besar dari abdinya terkapar tak bernyawa.
Voldemort dan para pelahap maut menyerbu Hogwarts, para Orde dan lainnya sudah siap dan mulai beduel kembali.
“Levicorpus!” Parvati melayangkan mantra kepada salah satu pelahap maut yang tengah menyerbu.
Kilatan cahaya hijau ,merah, dan biru memenuhi menyambar diantara para penyihir yang larut dalam kemarahan dan dendam masing-masing.
“Stupefy!” Ron melayangkan mantra pembius kebanyak pelahap maut yang mulai berjatuhan satu persatu.
Tapi berbeda dengan Voldemort, yang menyerang sembari melayang-layang terbang beberapa meter diatas kepala pejuang Hogwarts dan melayangkan kutukan tak termaafkan kebanyak pejuang yang mulai berguguran.
“Avada Kedavra”
Voldemort berhasil membunuh Mr.Weasley dan Kingsley. Mr.Weasley terjungkal. Dari matanya keluar air mata dan seketika itu pula Mr.Weasley tak bergerak lagi.
Tampak kemarahan yang membara di raut muka Mrs.Weasley.
“Tidaaaakkkkk!!!!!!” Mrs.Weasley berteriak sangat keras.
“Beraninya kau!” Ginny tampak sama marahnya seperti ibunya.
Keluarga Weasley tampak amat merana melihat ayah mereka terkapar diatas rumput dan sudah tak bernyawa lagi.
“Crucio!” Ron untuk pertama kalinya melayangkan kutukan pada Voldemort, dan dengan secepat kilat Voldemort menghindar dari kutukan yang melayang kearahnya.
Dan beberapa anggota keluarga Weasley yang lain juga mencoba melayangkan Mantra-mantra pembius dan kutukan-kutukan kearah Voldemort, tapi Voldemort mampu menggeliat menghindari semua mantra yang melayang kearahnya.
Beberapa pejuang Hogwarts lain juga semakin bersemangat berduel dengan para pelahap maut yang masih tersisa.
Seamus Finnigan yang melumpuhkan berpuluh-puluh pelahap maut, dan Neville Longbottom yang tampak ikut berduel kembali dengan lima pelahap maut sekaligus.
Harry yang sempat tidak terlihat diantara kerumunan, ternyata sedang berduel dengan Severus Snape dan Dolores Umbridge, dan Harry mampu melumpuhkan da melucuti keduanya.
Dan kembali terlihat keluarga Weasley yang masih berduel dengan Voldemort yang telah membunuh ayah mereka.
Peperangan telah berlangsung lama, tapi semua masih tampak larut dalam kemarahan yang semakin memuncak. Dan akhirnya kemarahan Mrs.Weasley terbalaskan. Kutukan tak termaafkan melayang ke arah voldemort.
“Avada Kedavra!” Kilatan Cahayu Hijau dari ujung tongkat Ron,Ginny,Fred,George,Percy,dan Bill Weasley melayang kearah Voldemort.
Voldemort yang sedang melayang-layang diudara, jatuh dengan bunyi debam keras diatas halaman kastil yang penuh sesak. Wajah voldemort yang semula penuh dengan senyum kemenangan, kini pucat pasi dan sama sekali tak bergerak lagi.
“Tidaaaaakkkkkkk!!!!” Teriakan keras daripada pelahap maut yang murka.
“Avada Kedavra!” Wormtail yang berlari dari kerumunan pelahap maut meluncurkan kutukan ke arah Ron.
“Rooooooonnnnnnnn!!!!” Hermione berteriak dan berlari ke arah Ron.
Ron terjungkal dengan Hermione menindihnya. Ron pun selamat dari kutukan tak termaafkan itu.
Harry yang kembali berhasil melumpuhkan salah satu pelahap maut tampak tercengang, antara gembira dan tampak tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Para Weasley membunuh Voldemort, membunuh penyihir hitam paling ditakuti sepanjang sejarah.
Bukan hanya Harry, tapi semua orang yang berada di peperangan tampak tercengang melihatnya.
Tampak wajah gembira dan penuh dengan kepuasan dari wajah Ginny dan kakak-kakaknya.
“Kami membalasnya dad!” kata Ginny yang bercucuran air mata memeluk kakaknya Percy.
Akhirnya para pelahap maut yang berjumlah hampir ribuan itu, semua telah tumbang tak berdaya.
Hogwarts sedang berduka melihat pejuang yang tumbang setelah berperang. Terbaring McGonnagal,Hagrid,Mr.Weasley,Kingsley,dan masih banyak lagi pejuang yang mengorbankan nyawa mereka menghadapi pelahap maut. Mrs.Weasley tampak terpukul melihat suaminya sudah tak bernyawa lagi, bahkan Ginny masih tampak bercucuran air mata dan histeris setiap kali memandang mayat ayahnya.
Terlihat Neville yang sedang mengobati luka Cho Chang dan Parvati Patil.
Harry terhuyung mendekati Hermione yang sedang mendekap Ron.
“Semuanya telah berakhir!” Kata Harry sambil membelai kepala Hermione.
“Ya, berakhir duka.” Jawab Hermione sambil menangis.
“Ayahmu akan berada dalam kedamaian, Ron” Harry berpaling menatap kearah Ron yang tampak tak berdaya.
Ron tak menjawab, dia hanya memberi Harry anggukan kecil.
Hari sudah hampir senja, semua orang meninggalkan Hogwarts yang sudah hancur berantakan. Harry mengajak Hermione dan Ron bergabung dengan keluarga Weasley yang lain diseberang Halaman.
“Ayo kita pulang Bu!” Bill membujuk ibunya.
“Iya mum, supaya kita bisa segera memakamkan ayah.” Sambung George.
Akhirnya Harry,Hermione dan keluarga Weasley yang lain pulang ke The Burrow dengan membawa jenazah Mr.Weasley.
Keesokan Harinya, semua berkumpul di pemakaman untuk memakamkan pejuang Hogwarts yang gugur.
Harry dan Hermione mendampingi keluarga Weasley menyaksikan pemakaman Mr.Weasley. Pemakaman Mr.Weasley dilakukan tanpa sihir atas permintaan Ginny.
Ginny dan Ron tak kuat melihat ayahnya dimasukan ke liang lahat, mereka menangis tak henti hingga pemakaman selesai.
“Ayo pulang Ron!”Ajak Hermione.
“Iya,Ayo pulang Ginny!” Sambung Harry mengulurkan tangannya pada Ginny.
Ginny dan Ron bangun dan merangkul tangan Harry dan Hermione. Mereka pun pulang kembali ke The Burrow.
Malam hari di The Burrow, Rumah keluarga Weasley tampak sunyi senyap. Semua berkumpul di ruang tengah untuk merenung bersama.
“Dad mati dalam keadaan baik, dia sedang berjuang untuk dunia kita, Dia akan mendapatkan hidup yang lebih baik disana!” Kata Mrs.Weasley yang masih menyucurkan air matanya, semua tampak terdiam merenung.
“Ada berita dari Azkaban.” Percy memecahkan kesunyian.
“Para pelahap maut yang masih hidup akan dipenjara selamanya di Azkaban, dan hingga waktunya mereka akan diberi kecupan Dementor.”
Semua tampak sedikit tenang mendengar berita itu, para pelahap maut memang sudah sepantasnya mendapat kekejaman dari para Dementor.
“Semuanya, kembali kekamar dan tidur!” Kata Mrs.Weasley sambil beranjak dari tempat duduknya menaiki tangga dan masuk ke kamarnya.
Harry,Ron,Hermione dan yang lainnya pun beranjak dari ruang tengah menuju kamar masing-masing untuk tidur.
Malam semakin larut, semua tengah berada dalam damainya mimpi, berharap esok hari membawa perubahan yang lebih baik dari mimpi buruk yang telah mereka alami selama ini.