satu episode dalam hidup

48 sec read

tak pernah kita tahu apa yang akan terjadi 1 menit yang akan datang, 1 jam yang akan datang..apalagi besok, dan tahun depan.

tapi esok, nanti, dan waktu yang akan datang itu adalah gambaran atau efek dari apa yang kita lakukan hari ini. Sebagian orang mungkin menganggap hal ini remeh, membiarkan waktu mengalir begitu saja,,”let it flow“..mengalir seperti air, bukankah air yang mengalir itu dari hulu ke hilir tanpa si air mempunyai kendali akan apa yang terjadi padanya?? sepertinya tidak bisa seperti itu.

saya, kita, adalah subjek dalam kehidupan kita, so kitalah yang merancang akan seperti apa kita di masa depan.

teringat semasa kecil, ketika ditanya oleh bapak , ibu guru..

“Cita-citamu apa nak?”

Dengan mudah tanpa pertimbangan, layaknya anak kecil yang hanya berceloteh saya menjawab,

“Ingin jadi dokter pak!” atau beberapa teman yang lain ingin menjadi polisi, tentara,,dsb.

Namun, seiring berjalannya waktu, semakin beranjak dewasa, lingkungan mulai mempengaruhi kita. Otak kita dirancang dan terstimulus untuk berfikir secara linear. Kita mulai pesimis akan bisa meraih cita-cita kita, ketika mengetahui kenyataan bahwa biaya pendidikan di negeri ini masih mahal, dan agaknya sulit dijangkau oleh kalangan bawah.

hhh..padahal, belajar di universitas bagaikan sebuah tangga untuk merubah nasib, dan sebagai batu loncatan untuk  menaikkan taraf hidup.

tapi, bukan ksatria namanya kalau harus berhenti disini. Seperti yang banyak orang kemukakan, jangan takut untuk bermimpi, banyak-banyaklah bermimpi, dan jgn berhenti untuk merealisasikannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *