Seminggu di Perkemahan Bahasa

2 min read

HAI sobat Mata Pelajar!, “kaifa halukum??? arju antum fi khair”. Dulu, waktu kita masih kecil, yang ada di otak kita, ketika denger obrolan kayak tadi tu, yang kalo diartikan ke bahasa kita kurang lebih artinya “apa kabar kalian? semoga kalian baik-baik saja”, kata-kata itu selalu diungkapkan oleh orang-orang yang berjubah, berjenggot, dan pake sorban, orang-orang Arab tentunya. Tapi kayaknya, pikiran kayak gitu mesti kita usir dari benak kita, sejauh-kauhnya, soalnya bahasa kayak gitu gak hanya diucapkan oleh orang-orang yang kriterianya udah saya beberkan tadi, ngobrol kayak gitu udah dipraktekkin lho ma anak-anak Program Keagamaan MAN Darussalam Ciamis.

Begini lho ceritanya. Menurut cerita orang tua, kemahiran berbahasa itu tidak seperti pelajaran yang lain. Kalau bahasa itu harus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, sebagai orang Sunda, kita kan gak pernah belajar bahasa Sunda secara intensif, tapi karena kita berada di lingkungan yang berbahasa Sunda, telinga kita sudah terbiasa mendengar bahasa Sunda, sehingga bahasa yang kita ucapkan pun bahasa Sunda. Seandainya waktu bayi kita dilahirkan di tatar Sunda, kemudian kita dibuang ke London, tentu bahasa yang kita gunakan bukan bahasa Sunda lagi, English lah yang kita gunakan.

Nah, dengan berpijak pada kenyataan itu, maka anak-anak MAN PK Darussalam Ciamis, khususnya anak-anak MALTA yang kesehariannya sudah terbiasa dengan mufrodat bahasa Arab, mereka mengadakan kegiatan Arabic Super Camp, yang di dalamnya berupa kegiatan yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar, yang tentu saja dengan kegiatan ini, mereka tidak perlu dibuang ke Jazirah Arab agar bisa terbiasa berbahasa Arab, tetapi di sini pun, di perkemahan Pesantren Darussalam Ciamis, mereka bisa melakukannya.

Peserta berkelompok dan tinggal di tenda masing-masing, dengan membawa perlengkapan dan bekal masing-masing, dan wajib berbicara pake bahasa Arab. Kegiatan ini dilaksanakan selama seminggu, mulai Ahad 8 November 2009, kemarin. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur III Pesantren Darussalam, Dr. H. Fadlil Yani Ainusyamsi, M.Ag. Setelah acara dibuka secara resmi, peserta langsung menyanyikan lagu berbahasa Arab yang isinya menggugah semangat generasi muda.

Nahnu syubbanulbilaad

Nahnu romzul ‘amali

Lil’ula lil jihadi ‘uddatul mustaqbali

Hilmuna-hilmuna hilmul kiromishshabirin

Nanshurul ‘adla wa nadzwidzdzalimin

Hilmuna-hilmuna hilmul kiromishshabirin

Nanshurul ‘adla wa nadzwidzdzalimin

Allahu akbar

Kegiatan ini merupakan kali kedua yang dilaksanakan di Pesantren Darussalam. Kali pertama dilakukan pada tahun 2005 lalu yang melibatkan santri Pesantren Darussalam kelas X dan XI semua program studi. Namun, dengan berbagai pertimbangan, untuk Arabic Super Camp kali ini diikuti oleh anak-anak Program Keagamaan saja. Walaupun begitu, panitia memberi kesempatan kepada anak-anak program studi yang lain untuk ikut. Ternyata, kebijakan panitia tersebut mendapat respon positif dari anak-anak non-PK, tidak hanya anak-anak MAN, anak-anak MTs pun turut serta.

Kegiatn ini dilaksanakan untuk melatih pembiasaan berbahasa anak-anak. sebagaimana diungkapkan Nursidik (20) pembimbing kegiatan, “Kegitan ini melatih bahasa anak-anak, mereka bisa mengungkapkan apa yang mereka ungkapkan dengan bahsasa Arab, yang sudah mampu jadi terbiasa ngobrol, yang belum mampu menjadi mampu” ujarnya.

Selain itu, “kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motivasi siswa untuk membiasakan berbicara bahasa Arab dalam kegiatan sehari-hari”, jelas Tatang (20) yang juga merupakan pembimbing kegiatan.

Walaupun kegiatan ini cukup memeras pikiran dan tenaga, tapi bagi panitia, ini merupakan hal yang sangat menyenangkan. Seperti yang dituturkan Anih (17), ia merasa perkembangan bahasa terasa ada perubahan ke arah yang lebih baik, malah ada keinginan agar cepat-cepat lancar berbahasa Arab.

Persiapan yang selama ini dilakukan panitia ternyata tidak sia-sia, kegiatan ini disenangi oleh peserta. Mereka mengungkapkan, kegiatan ini banyak memberikan dorongan untuk terus berbicara dengan menggunakan bahasa Arab. Hari (17), sebagai peserta, ketika pertama kali kegiatan ia merasa pesimis, karena kemampuan bahasa Arab-nya yang kurang. Akan tetapi, setelah beberapa hari ia jalani, ternyata ia sedikit bisa berbahasa Arab. Walaupun tidak tidak terlalu mengerti bahasa Arab, ketika teman yang lain berbicara dengan bahasa Arab, ia kurang faham, kalau menjawab tuh hanya dengan kata na’am atau la saja.

Semoga dengan kegiatan ini, apa yang diaharapkan dapat tercapai. Mudah-mudahan dapat dijadikan sebagai pengalaman berharga untuk terus berkarya, menggapai cita-cita, sebagai generasi muda harapan umat, bermanfaat bagi bangsa di masa yang akan datang. Amin.

Miftah Farid CJF

Baju Kopral

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *