Pemimpin Teladan
Pemimpin adalah orang yang mampu memberikan teladan tidak hanya memikirkan keselamatan posisinya sendiri, di atas semua itu ia akan selalu memberikan teladan yang baik untuk mengembangkan bawahannya agar lebih produktif lagi. Bahkan pemimpin harus memiliki tanggug jawab yang besar, apabila terjadi suatu kegagalan, maka peran pemimpin sangat berpengaruh penting dalam menanggulangi kegagalan tersebut. Apa yang akan dilakukan oleh sang pemimpin? Apakah ia akan mencoba untuk terus mengulang agar lebih baik lagi? Ataukah malah mengundurkan diri? Nah disinilah seorang pemimpin harus dapat membaca keadaan.Pemimpin yang memiliki teladan mampu mencetak pemimpin baru tanpa merasa harus disaingi. Baginya bukan “macho” yang diutamakan (hal-hal yang bersifat kewenangan, kekuasaan, dan asesoris jabatan yang dipegangnya), melainkan “maestro” yang paling utama (bisa tidak, ia mengerjakan pekerjaan yang dibebankan pada dirinya).
Leader is Reader
Pemipin juga adalah seorang pembaca, seperti yang pernah dikatakan oleh bapak Dr. H. Fadlil Yani Ainusyamsi, MBA., M.Ag. pada acara peralihan OSIS MTs Al-Fadliliyah Darussalam, “Leader is reader.” Ungkapnya. Artinya seorang pemimpin itu adalah seorang pembaca, yang mana pemimpin harus bisa membaca situasi dan kondisi yang dihadapkanya. Contoh kecilnya saat seorang pemimpin dihadapkan pada sebuah acara yang melibatkan banyak orang, saat itu banyak anak buah yang tidak ikut membantu ditambah lagi jadwal yang berubah ubah. Nah disinilah seorang pemimpin harus bisa membaca situasi dan kondisi, berfikir secara fleksibel dan efektif, memperkirakan peluang yang lebih besar terjadi kedepanya.
Maka seorang pemimpin harus mempunyai inspirasi dan apresiasi. Salah satu cara untuk menumbuhkan inspirasi dan apresiasi seorang pemimpin adalah dengan membaca. Seperti membaca al-qur’an dengan kandungannya, kitab kuning, dan buku buku yang lain. Kita ketahui wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW dalam Q.S Al-Alaq ayat pertama Allah berfirman yang artinya bacalah dengan nama Allah. Maksudnya adalah supaya orang-orang mempunyai inspirasi dan tidak sesat.
Pemimpin harus Kharismatik
Pemimpin sekarang memang sangat payah. Jangankan diharap bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi rakyat, memiliki rasa empati dan kepedulian pun hampir tidak ada. Terlebih, pemimpin sekarang berupaya menjadikan politik pencitraan, yaitu gaya kepemimpinan yang dibuat-buat seolah-olah seperti bekerja dan mencintai rakyat, tetapi kenyataannya justru berbeda.
Di tengah banyaknya persoalan bangsa saat ini, seperti kemiskinan, bencana alam, korupsi dsb, sebagian besar rakyat Indonesia mengidam-idamkan sosok pemimpin yang kharismatik.
Seorang pemimpin kharismatik bisa dilihat beberapa hal; pertama, lahir dari pandangan mistik yang sulit dijelaskan secara ilmiah, misalnya kepercayaan, tradisi, dan lain sebagainya. kedua, pemimpin yang dilahirkan produk dari kondisi sosial tertentu.
Yang pertama sering mengacu mitos masyarakat yang mesian, seperti harapan datangnya sang ratu adil, yang akan menegakkan kembali “zaman lama yang indah” dan membentuk masyarakat tenteram dan damai. Dalam sejarah masyarakat Indonesia, mitos mesian seringkali menjadi faktor pembentuk kesetiaaan sebagian besar masyarakat terhadap pemimpin tertentu.
Sementara yang kedua seringkali mengacu pada lahirnya pemimpin-pemimpin politik di saat kesulitan rakyat sudah di puncak. Pemimpin seperti ini memiliki kelebihan-kelebihan secara personal, seperti intelektualitas, keberanian, pengorbanan, dan kepiawaian, sehingga bisa menyatukan masyarakat untuk keluar dari berbagai persoalan yang melilit.
(10325673viexz)
Baju Kopral
MTs Al-Fadliliyah Darussalam