PELAJAR di Tasikmalaya sudah tak asing lagi dengan PAO. Perkemahan Antar Organisasi (PAO) acap kali dilaksanakan di sekolah-sekolah. Dan itu sudah merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan ketika penerimaan siswa baru.
Namun, untuk pertama kalinya, SMAN 7 Tasikmalaya melaksanakan PAO dengan menyandang nama yaitu “Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN)”. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi sekolah yang sudah berdiri sejak 1995. karena dengan menyandang status “RSSN” SMAN 7 Tasikmalaya, dapat membuktikan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas Pendidikan.
Sebagai salah satu sekolah yang berada di kota Tasikmalaya, SMAN 7 Tasikmalaya juga tengah mengadakan PAO (sabtu, 18/07). “Adapun tujuan dari PAO itu sendiri adalah sebagai ajang perkenalan ekstra kulikuler yang ada di SMAN 7 Tasikmalaya, yang nantinya sebagai wujud pengembangan diri siswa baru periode 2009/ 2010” ungkap Bapak. Ii Faturahman, S.Pd yang bertindak sebagai wakasek Ur. Kesiswaan di SMAN 7 Tasikmalaya.
Ekstra kulikuler yang ada di SMAN 7 Tasikmalaya berjumlah 13 yang diantaranya ada Pramuka dengan nama Ambalan Tirtha Kencana-Dewi Naga Ningrum, ada PMR Wira yang beberapa minggu kebelakang telah menyabet 6 piala sekaligus dalam ajang bergengsi L2P3K yang digelar SMAN 2 Tasikmalaya. Berikut memboyong piala bergilir menjadi piala tetap setelah 3 tahun menang dalam ajang tersebut. Ada Seni (Teater, Bina Vocalia, Dance), ada Paskibra, Olahraga (Taekwondo, Basket, Volly, Futsal), Tracker, Fasis “AL-Jihad”, KIR (Karya Ilmiah Remaja).
Dalam hal ini Volly merupakan Esktrakulikuler andalan SMAN 7 Tasikmalaya, berbagai kejuaraan dari berbagai turnamen tengah diraihnya didalam maupun luar wilayah Tasikmalaya.
Walaupun sudah banyak prestasi yang didapat tidak menjadikan puas para pembina Ekstrakulikuler untuk lebih meningkatkan kualitas demi mengharumkan citra sekolah. “Prestasi yang tengah diraih akan terus dipertahankan dan akan ditingkatkan lagi, dan harapannya untuk yang sekarang PMR Wira dapat mengirimkan utusannya ke tingkat Nasional. Demi mencapai hal itu harus ada kerjasama yang solid antara pembina dan anggota PMR itu sendiri, Kuncinya adalah Kedisiplinan yang tinggi” papar Bapak. H. Utang Sudiana, S.H. (pembina PMR Wira Unit SMAN 7 Tasikmalaya). Lain lagi dengan Bapak H. Edi Sudirman, S.Pd (pembina Volly SMAN 7 Tasikmalaya) beliau belum puas dengan prestasi yang tengah diraih dan menjadikan ini sebagai motivasi ntuk lebih baik lagi. Beliau juga menambahkan untuk sekarang 2009/ 2010 sudah ada 25 orang laki-laki dan 8 orang perempuan untuk dijadikan sebagai penerus dan dipersiapkan untuk mengikuti turnamen-turnamen berikutnya. “saya harap SMAN 7 Tasikmalaya dapat mengirimkan utusan ke POPNAS”.
Disamping Ekstrakuler yang disebutkan diatas, ada ekstrakuler baru yang merupakan keputusan dari Wali Kota Tasikmalaya dengan bekerjasama dengan FKM Unsil membuat MOU. Nama organisasi tersebut adalah “Resik” (remaja siaga kesehatan). Yang merupakan harapan dari Walikota untuk menekan tingkat kenakalan reaja terutama dalam batas pergaulan. Karena Tasikmalaya sebagai kota Santri. Ekstrakulikuler ini berlaku pada tahun sekarang dan seterusnya setelah dicetuskan pada tanggal 02 Mei 2009. berbagai utusan dari pelajar SMA sudah diberi pembekalan oleh seminar di FKM Unsil. Latar belakang dari berdirinya RESIK ini karena banyak pengaruh negatif dari perkembangan teknologi. Contohnya HIV/ AIDS. RESIK ini lebih ditujukan kepada fsikologi anak didik (siswa-siwi).
“SMAN 7 Tasikmalaya adalah SMAN pertama yang mendirikan RESIK ini, dan itu merupakan Friend Educator (pembelajaran dengan teman) yang bertujuan untuk saling bertukar pikiran (curhat) dapat merupakan surat ataupun berbicara secara langsung dengan anggota RESIK itu sendiri (kerahasiaan terjaga). SMAN 7 Tasikmalaya dalam jangka pendek akan bekerjasama dengan MCR dan Dinas Kesehatan Tasikmalaya”. Tutur Ibu Siti Hunaenah, S.Pd. Ada yang berminat ?
Tria Dastiana
SMAN 7 Tasikmalaya