Kendati waktu begitu cepat berlalu meninggalkan jejak yang lalu, tapi jejak bencana gempa di Tasikmalaya. Sangat membekas sekali di benak dan pikiran warga Tasikmalaya. Dari mulai orangtua sampai anak muda merasakan imbasnya dan meninggalkan luka bathin yang mendalam.
Salah satu contoh di Citepus dusun Santanamekar-Cisayong, meski pun bencana gempa sudah lewat, tapi luka dan beban traumatic masih dirasakan warga. Dalam pikiran anak-anak kecil, gempa itu adalah sesuatu yang dahsyat yang tak ingin terjadi untuk kedua kalinya. Dipikiran orang dewasa pun sama. Daripada itu, komunitas audio visual; SOCA Tasikmalaya, ingin mencoba memberikan sedikit pengetahuan tentang audio visual. Dan tema yang diangkat adalah seputar keadaan daerah setempat. Dan para pelaku pun sengaja anak-anak komunitas setempat dengan tujuan Perjalanan dimulai dari sorang tua yang saat itu sedang dalam pembangunan kembali bagian-bagian rumah yang rusak akibat gempa. Bak kameramen handal, seorang anak menenteng kamera. Dan yang lain seakan menjadi actor dan aktris sebuah garapan film.
Rumah-rumah yang hancur mereka datangi seorang diantaranya asyik bertanya seolah sedang reportase. Sampai kandang ayam yang dijadikan rumah oleh warga jadi sasaran mata kamera.
Menurut Yanyan,
Aktivis dan juga coordinator SOCA Tasikmalaya, kegiatan ini tujuannya memberikan sedikit banyak pengetahuan tentang pembuatan video atau film. Secara tidak langsung sebagai salah satu cara untuk berbagi ilmu. Bagi yang ingin belajar membuat garpan multimedia(audio visual), mari belajar bersma di SOCA. Dan SOCA sendiri adlah salah satu komunitas film yang mempunyai sasaran para remaja untuk bebas berekspresi lewat multimedia baik itu film, audio, visual, atau film.
Kegiatan ini bukan yang pertama dilakukan SOCA. Sejak terjadinya gempa, mereka sudah melakukan program-program seperti ini dengan para pelaku adalah remaja-remaja dari daerah setempat. Menurut mereka ilmu itu tidaklah berat membawanya. Apakah salah jika kita amalkan jikalau itu bermanfaat bagi umum?
Soca memberikan kebebasan bagi remaja Citepus untuk membuat film atau video dalam jenis apa pun. Ke depannya, semoga terus dapat berkembang lagi dengan program-program lain yang bermanfaat bagi kehidupan orang banyak. Sebab mau tidak mau kita hidup bersinggungan dengan orang banyak. Oiya, selain bergerak di audio visual, SOCA juga lagi merintis usaha jamur tiram dan sayuran. Memang semangat anak muda yang membara…….
Tasikmalaya, November 2009