TAMADA 2011 MANTAP! Learning Skill di Perguruan Tinggi

2 min read

 

 

Seperti yang telah diberitakan Harian Kabar Priangan  edisi Jum’at 9 September  2011 Institut Agama Islam Darussalam melaksanakan kegiatan Taaruf Mahasiswa Darussalam atau sering disebut TAMADA. Even yang berlangsung selama 4 hari ini di ikuti oleh sekitar 250 peserta  yang kesemuanya adalah mahasiswa baru dan ada juga mahasiswa lama yang belum melaksanakan kegiatan tamada.

Mengapa mahasiswa lamapun yang belum melaksanakan tamada di wajibkan mengikuti, dikarenakan Tmada adalah  salah satu syarat untuk mengikuti ujian di akhir perkuliahan atau biasa disebut ujian Munakasyah dan sebagainya.

Acara ini di buka secara resmi oleh Wakil Riktor Bidang P3M. Bpk Drs H Momon Kosasih. Dalam sambutannya Wakil rector mewakili Rektor menggucapakn permohonan maaf karena dalam  pembukaan ini Bapak Rektor yang sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam yakni Bapak KH DR Fadlil Munawwar Manshur, M.S tidak bisa  hadir.

Dalam Tamada tahun ini berbagai kegiatan dilakasanakan. Mulai dari Materi para Dosen, Olah Raga, Game sampai kepada acara bakti social di Lingkungan Ponpes Darussalam.  Materi yang disajikanpun sangat menarik dan luar biasa, oleh karena itu penulis ingin berbagi dengan sahabat semua mengenai ilmu yang di dapat dari para pemateri.

Learning Skill di Perguruan Tinggi

(Sumadi M.Ag)

Dosen IAID, sekretaris Program Pasca Sarjana IAID

 

Mengawali penyampainnya Bp Sumadi terlebih dahulu menayangkan sebuah kata-kata bijak yang kurang lebih seperti di bawah ini “Pabila ingin mengubah sebuah keadaan, Saya harus mengubah diri saya lebih dahulu,Dan untuk mengubah diri saya secara efektif,Saya lebih dahulu harus mengubah persepsi saya…”(Stephen R. Covey,  Penulis Buku Seven Habits)

 

Dalam pembahasannya beliau menjelaskan berbagai cara agar sukses dalam perkuliahan. Dosen yang juga pernah merasakan suasana Hawai USA ini mengatakan bahwa ada dua Keywords untuk efektif kuliah.  Salah satunya adalah  Memiliki Motivasi untuk sukses Kuliah dan sukses hidup (how to be success). Memiliki motivasi adalah hal yang biasa dalam diri manusia, tapi menjadikan motivasi itu sebagai factor atau jalan menuju sukses (dunia dan akhirat) itu adalah luar biasa.  Karena betapa banyak orang memiliki motivasi tinggi untuk merusak dunia dan sebagainya. Dan tentu motivasi yang paling penting adalah motivasi yang bersifat ukhrowi bukan bersifat duniawi. Karena dalam sebuah keterangan “Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya Allah akan memudahkan urusan dunianya, tetapi apabila dunia adalah tujuannya Allah akan mempersulit dirinya”. Dengan demikian sebelum kita membangun motivasi tersebut kita harus meluruskan niat terlebih dahulu, karena segala sesuatu tergantung pada niatnya. Dalam membangun motivsi dalam diri kita, perlu aspek-aspek penunjang. Dalam materinya beliau menyebitkan “Suskses itu hasil tabungan kerja keras, disiplin, dan kebaikan kita. Samakin disiplin, kerja keras dan berbuat baik maka semakin bahagia dan sukses hidup kita”.

 

Ketika kita mempunyai kemauan untuk sukses disaat itu kita akan melewatii semua rintangan yang menghalang. Yang menjadi maslah “maukan hidup anda menjadi sukses?” di pertengahan pembahasannya Pak Sumadi menceritakan bagaimana dirinya bisa menjadi salah satu perwakilan dari 40 orang yang berkesempatan menginjakan kaki di Hawai selama satu semester atau 6 bulan. Setelah penulis perhatikan, bahwa keberhasilan beliau adalah merupakan Gabungan dari semua kerja keras yang  dijalani selama ini. Seperti yang telah dijelaskan di atas yakni gabungan dari kerja keras, disiplin, berbuat baik dan tawakkal kepada Sang pencipta. Tawakkal dalam hidup dapat menjadikan diri kita orang yang selalu mensyukuri nikmat. Ketika semua usaha telah dilakukan, bagaimanapun hasilnya kita percayakan pada sang khalik. Begitu Pula yang dirasakan Pak sumadi ketiak beliau mengikuti sebuah seleksi yang di adalakan salah satu Lembaga Milik Amerika Srikat di Indonesia. Seleksi masuk tersebut adalah untuk mengisi bagian Audik Internal dalam lembaga tersebut. Tentu saja haruslah orang yang berkompeten untuk mengisi bagian tersebut. Beliau mengatakan “saat itu saya harus bersaing dengan orang-orang yang luar biasa, lulusan luar negeri dll saya hanya bertawakal pada Allah setelah usaha yang maksimal telah saya lakukan”. Hasil dari sebuah kerja keras berbuah manis, beliau terpilih  setelah dua peserta lain yang keduanya merupakan lulusan S2 luar negeri di sebutkan panitia. “waktu itu saya masih ingat, ketika panitia menyebutkan dua nama sebelum saya yang keduanya merupakan lulusan luar negeri, tapi Alhamdulillah di urutan ketiga panitia menyebutkan Sumadi lulusan S1 IAID Ciamis”.  Berikut adalah gambar di ambill ketika beliau berada di EWC Hawai USA

 

 

M  Musytakul Husain  K (Jhon)

Baju Kopral

IAID Ciamis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *