Tamada, Ospek ala Darussalam

1 min read

ADA sebuah ungkapan yang mengatakan “tak kenal maka tak sayang”. Sebuah ungkapan yang tak asing lagi di telinga kita. Kasih sayang tidak akan tercapai tanpa adanya saling mengenal. Dengan saling mengenal akan melahirkan saling memahami, dan terciptalah rasa kasih sayang dan pengertian. Perkenalan dipandang sangat penting dalam kehidupan. Karena akan mendatangkan banyak saudara yang nantinya dapat saling membantu dan bersosialisasi.

Dalam rangka memperkenalkan apa saja yang berhubungan dengan perkuliahan, juga merupakan agenda tahunan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Institut Agama Islam Darussalam (IAID) mengadakan kegiatan orientasi perkuliahan yang lebih mantap dengan nama Tamada (Ta’aruf Mahasiswa Darussalam) tahun 2010 di Kampus Pesantren Darussalam.

Kegiatan yang bertajuk “Pendidikan Karakter untuk Meraih Prestasi Akademik dan Kepemimpinan Mahasiswa yang Handal” ini dilaksanakan pada  Kamis-Ahad, 16-19 September 2010 dan diikuti oleh mahasiswa baru Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis, juga mahasiswa lama yang tahun sebelumnya ketinggalan tidak mengikuti Tamada. Dengan proses ini, mahasiswa akan saling mengenal satu sama lain, sesama mahasiswa, mengenal kampusnya, mengenal tradisi pesantren, payung besar Institut Agama Islam Darussalam. Mengenalkan Darussalam sebagai keluarga besar baru yang siap berbagi ilmu, menjadi tempat berkarya.

Materi yang disajikan dalam kegiatan Tamada 2010 ini adalah wawasan ke-Darussalam-an; keterampilan sukses belajar; motivasi diri untuk belajar dan berprestasi; menciptakan suasana akademik dan tatacara penulisan karya ilmiah; pengenalan administrasi kampus dan ke-fakultas-an dan kesiapan mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Semua materi ini dikemas dengan berbagai kegiatan dalam ruangan dan luar ruangan.

Elah (20), ketua pelaksana mengatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan tamada sebelumnya, “secara keseluruhan sama, cuma bedanya dari segi materi banyak yang ditambah. Yang kedua, lebih meningkatkan kualitas, dulu bagus, sekarang lebih ditingkatkan”, jelasnya.

“Dari sejak awal, ditingkatkan dalam proses pendaftaran, ada sedikit pendaftaran. Dalam check in juga berbeda dengan yang lalu, karena sangat berhubungan dengan entri data”, tambahnya.

Selain itu Elah mengatakan Ada beberapa materi yang ditambahkan, pertama tentang prospek lapangan kerja bagi mahasiswa, yang kedua adalah adanya materi menciptakan suasana akademis dan tata cara menulis karya tulis ilmiah.

Dengan proses Tamada yang sedikit inovasi ini, menuai respon beragam. Anih (18), mahasiswa baru PAI mengatakan dengan Tamada ini ia merasakan ada kebahagiaan tersendiri. “Walaupun sudah lama mengenal Darussalam, ada suatu yang canggung, bahagia juga, campur aduk deeeeh”, ungkap lulusan MAN Darussalam 2010 ini.

Selain itu Muhammad A Munawwar (18) mengatakan lebih bagus karena tidak ada kekerasan, materi-materinya bagus. Ia menambahkan materi yang paling menarik adalah tentang menciptakan suasana kampus dan tata cara penulisan karya ilmiah, karena cara penyampaiannya lebih menarik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *