Temu Penulis

2 min read

            TASIKMALAYA, Segar sekali nampaknya bertemu dengan beberapa Komunitas Jurnalistik kota Tasikmalaya. Kehadiran Bapak Iip Yahya bisa di bilang sebagai Bintang Tamu dalam acara yang diselenggarakan di SMAN 2 Pasundan Kota Tasikmalaya (29/05), tentu masih banyak pula Bintang Tamu lainnya. Bersama Kang Duddy, Kang Bode pula, dan lainnya. Kegiatan ini mengulas tetang “menulis” bersamaan di perkenalkan Buku yang sudah terbit yang berjudul “Oto Iskandar di Nata” Karya Pak Iip Yahya. Tak lupa, banyak juga pelajaran yang tertampung dalam acara ini.

            Ternyata antusiasme dari berbagai Komunitas yang hadir dalam acara ini cukup besar, seperti beberapa Komunitas Jurnalistik yaitu Komunitas Koper Juara, Baju Kopral, SOCA, Teater Pelajar Tasik, Journalist Student Club (JSC),termasuk NG (Nedutas Genial). Meski secara Pribadi saya belum cukup mengenal dekat dengan Komunitas lainnya. Namun dalam acara ini terasa sekali kehangatan, terbungkus cukup asyik dan menarik. Dalam penjelasan Buku karya Bapak Iip Yahya, yang menceritakan seorang Pahlawan Nasional yang berasal dari Tanah Sunda. Ya, ternyata setelah di ulas secara terperinci begitu besar Jasa-jasa Beliau (Oto Iskandar di Nata).

“Menurut Saya Paguyuban Pasunda zaman Oto itu adalah kejayaan Orang sunda. Perlu kita tahu bagaimana menejmennya paling hese-hesena ngahijikeun orang sunda, khan sunda ayeuna mah pa aing-aing karena sikapna huma atau lain-lain. tapi mengapa zaman Oto bisa? Berarti ia sudah menemukan kunci-kuncinya. Tapi di buku saya belum ada, nanti saya akan menulis di buku saya khusus tentang menejmen kepemimpinan Oto”  Ujarnya menerangkan (Pak Iip)

Lalu butuh berapa lama Bapak bisa menerbitkan Buku ini?

“Sekitar Setahun, ada tehniknya. Nanti anda kalo Kuliah Jurusan sejarah. Ada tehnik penelitiannya, bagaimana mencari data, bagaimana mencari dokumen.”

Pesan amanat apa yang anda ingin sampaikan kepada Para Pelajar ataupun pembaca?

“Orang sunda itu bisa kok dikelola, potensinya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan orang Sunda sendiri dan untuk bangsa Indonesia jadi kalo sekarang potensinya jadi sia-sia seperti jalan bolong dimana-mana segala macem . sedangkan kita selalu bergantung kepada Pemerintah sebenarnya kita gak salah, yang salah Pemimpinnya. Pernah ada loh pemimpin sunda yang bisa, tidak tergantung pada Pemerintah, dulu bisa kok. Bikin sekolah Pasundan tanpa Pemerintah kenapa sekarang gak bisa? Lalu kenapa sich Oto bisa? Nah, itu yang saya akan tulis di buku selanjutnya tentang menejmen kepemerintahannya.

Lalu setelah Buku ini berhasil terbit bagaimana Pendapat Mereka tentang Buku ini?

“Buku saya di anggap bagus, kalo bisa di lihat di depan ini Profesor  dan dibelakang ini Dokter, ya orang lain bilang bagus, saya bersyukur. Ya, gak kacanganlah. Nanti saya minta masukan juga dari ade setelah membaca buku ini, tapi yang sudah biasa katanya jadi nafsu (positive)”

 

                Dari sana dapat disimpulkan, secara garis besar Suku Sunda pernah berhasil, dan menjadi Tokoh hingga Negara lain pula, berkat kepemimpinan Oto Iskandar di Nata.  Memang zaman atau saat kajayaan Oto Iskandar di Nata, memang Sunda bisa dibilang sudah sangat berhasil. Berharap saja, secepatnya kita mendapatkan Pemimpin yang tidak beda jauh dengan Beliau (Oto Iskandar di Nata) memang nyatanya sulit di zaman sekarang ini. Hampir di pandang dari sudut seberapa keuntungan Materi yang bisa di peroleh.

                Sesudah Seksi Tanya Jawab, kamipun sempatkan tuk berphoto bersama Bapak Iip Yahya. Dan meminta tanda tangan pula. Karena durasi waktu yang sudah mencapai akhir batasnya kurang lebih pukul 12.11 acara ditutup, di lanjutkan oleh Kang Duddy yang sudah siap siaga memasang senyumnya seperti biasa meski dalam kondisi yang kurang baik. Tetap saja selalu semangat terlihat. Membuat kami para tim NG menjadi lebih semangat. Adapun kabar baik, berencana dalam tahap-tahap dekat Kang Duddy akan membuat media publish cetak serupa Megazine versi MataPelajar. Juga disusul Juni insyaAllah akan di adakan serupa pesantren kilat Jurnal. Jujur kami sangat senang atas beberapa usulan rencana, baikpun sebelum awal acara Kang Duddy yang telah bersedia mengundang kami, “Fril Sabtu jangan lupa datang ya, di SMA Pasundan?” pesan dinding(fb) Kang Duddy. Baik akhir acara yang menyempatkan waktu tuk berbincang. Meski dalam keadaan terburu-buru, (Menjadi Juri Baca Sajak Sunda). Terimakasih Kang Duddy, atas kesempatan yang sudah di berikan. Salam NG (Nedutas Genial).

 

 (Ya, beginilah NG menyambar alat Multimedia untuk mewawancarai Pak Iip Yahya)

 

Crew NG: Afrilia Utami

Tasikmalaya, 31 Mei 2010

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *