Untuk Kau yang Gemari Jari Lentikku!

28 sec read

Dia, seorang pria sederhana. Pria dengan jeans bolong berambut kucir ekor kuda. Tubuhnya tampak lesu tapi tatap matanya tajam menembus pori kulitku. Sesekali ia mendengus resah, rebah di atas tanah, atau melantur di sepanjang trotoar ibu kota. Dari caranya melihat alam sekitar, dapat ku pastikan bahwa ia titisan empat-lima; pejuang yang gemar melukis dongeng negeri ini di atas pasir, hobi onani dengan wacana, atau sekedar bersenggama dengan tatanan gerakan.

Sekali ia menatap dalam ke mataku. ” jari lentikmu hangat dan sakral” katanya. Entah aku tak begitu paham arti puisi para penyair. Namun yang ia bisikan agaknya bukan cinta….

Melainkan; respon primitif atas aku yang suka “mematikan pendengaran” atau atas aku yang suka “membangun tembok” atau atas aku yang suka “mencipta jarak emosi di sekian tahun hidupku yang tak normal”

Untukmu kawan, terimakasih aku tersanjung…

Pembukaan Vakansi Buku MPI 2023

Vakansi Buku 2023 Buku yang berisi gagasan dibangun melalui Aksara. Sebagaimana arti lugasnya, a (tidak) dan shara (punah), sebuah buku ingin menolak abai dari...
Nizar Kobani
51 sec read

BEDAH NOVEL PANDU HAMZAH

SEBUAH WILAYAH YANG TIDAK ADA DI GOOGLE EARTH Oleh Asep Chahyanto
Nizar Kobani
2 sec read

PERKAWINAN PUISI LIRIK DAN HAIKU

Oleh Hikmat Gumelar (Disampaikan dalam Diskusi Buku Puisi Gema Tanpa Sahutan Karya Acep Zamzam Noor pada acara Vakansi Buku MPI 2023, 17 Juni 2023,...
Nizar Kobani
11 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *