Ujian Nasional, Setujukah?

1 min read

UJIAN Nasional (UN) digelar untuk mengukur kemampuan akhir pelajar SD, SMP, SMA/ Sederajat. Namun selama ini diwarnai pro dan kontra. Final Examination ini, menuai berbagai pandangan dari kalangan pelajar.

Ganjar, pelajar Kelas XI, MA Manbaul Ulum setuju ada UN. Menurutnya, UN bisa menakar kemampuan murid selama 3 tahun. Pandangannya berbeda dengan Kiki siswi SMA Negeri 3 Tasikmalaya. “Antara setuju dan tidak setuju. Setujunya saya bisa mengetahui tingkat kemampuan saya, tidak setujunya karena seolah jadi satu-satunya alat ukur kelulusan,” katanya.


Sedangkan menurut salah seorang Mahasiswa STISIP smester II Denis Nurangga Bayu “UN sangat penting, dikarenakan dijadikan alat untuk menghitung hasil pembelajaran kita, tapi apakah UN itu sendiri adil bagi para siswa??dikarenakan banyak kendala tertentu, seperti bisa saja bagi siswa yang pintar namun ada berbagai kendala yang dia hadapi menyebabkan Ia tidak lulus. Sedang yang dianggap kurang berpotensi dan terbilang anak yang bandel dapat lulus”.

Kalau dilihat dari beberapa pernyataan para pelajar tersebut, ternyata ada 2 kubu yang saling bertentangan. Hal ini membuat sistem pendidikan yakni Ujian Nasional (UN) menarik untuk diperbincangkan. Pada hari Minggu (10/ 05), Kabid Dikdas Kota Tasikmalaya, Drs. Undang Herdiana bertutur kepada Mata Pelajar, menyetujui digelar Ujian Nasional (UN.) hak itu sebagai proses pembelajaran untuk memperbaharui SDM, dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

”UN bukanlah satu-satunya indikator kelulusan, tapi ada indikator lain yaitu dari Ujian Sekolah (US), budi pekerti dan yang terakhir adalah hasil dari rapat dewan guru” ungkapnya.Beliau juga menambahkan tidak ada ujian ulang, yang ada adalah ujian susulan.Ini dapat di artikan, apabila ada siswa/ i yang mempunyi hambatan contohnya sakit, dapat mengikuti  ujian susulan tersebut. Namun, apabila siswa/ i tidak lulus dalam Ujian Nasional (UN) Ia tidak dapat mengulang ujiannya.

Dalam hal ini, tidak menutup kemungkinan akan menibulkan pertanyaan juga di benak anda selaku siswa seluruh Indonesia, setujukah akan adanya UN?

Tria Dastiana, Ade Risna (SMA Negeri  7 Tasikmalaya); Sarif Hidayat; Delis Lisnawati (SMA Negeri  3 Tasikmalaya); Riksa Afifah (SMA Al-Muttaqin Tasikmalaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *