Awan

1 min read

PERNAH nggak kamu duduk-duduk sambil memperhatikan warna awan? Ah, nggak ada yang menarik, tuh! Mendingan merhatiin orang lewat, siapa tahu ada yang mau kenalan? Eh, jangan salah ya. Awan juga punya daya tarik tersendiri, lho. Sekarang coba jawab, kenapa warna awan di siang hari beda sama warna awan di sore hari? Hayoo, bisa jawab nggak?

Ternyata, perbedaan warna itu karena adanya pengaruh sinar matahari dan warna langit di sekitarnya. Sinar matahari yang masuk ke awan, akan membuat air di dalam awan dapat memantulkan sinar matahari atau menyerapnya. Efeknya akan menipiskan atau mencairkan kekuatan cahaya matahari yang menembus awan. Kalo panjang gelombang sinar tampak dari matahari, di dalam spektrum sinar merah hingga lembayung, sinar tersebut tidak akan ditahan tapi terpencar secara merata. Hasilnya adalah sinar putih

 

Jadi, kalo matahari bersinar dan awan tidak menutupi matahari, pada umumnya awan akan berwarna putih. Terus kenapa dong, ada awan yang berwarna biru? Itu karena ada partikel-partikel di dalam atmosfer dan sudut lintasan yang dilalui sinar matahari dapat menghasilkan penyebaran gelombang. Sehingga partikel-partikel warna tertentu, misalnya biru, menonjol di dalam awan.

Dengan alasan yang sama, warna langit didominasi warna biru, karena panjang warna biru paling banyak dihamburkan. Jadi, sekarang dah tau kan kenapa awan bisa berwarna biru? Hal yang sama juga terjadi kalo kita ngeliat warna awan di sore hari. Karena di sore hari langit berwarna kemerah-merahan, sebagian sinar yang masuk akan dipantulkan ke awan sehingga warna awan juga kemerah-merahan.

Selain keistimewaan warna tadi, awan juga punya keistemewaan lain. Kalo dilihat-liat awan itu keliatan ringan dan halus. Jadi, kayaknya impossible deh, awan bisa menyimpan air sebanyak air yang turun saat hujan lebat. Ya kan? Jadi, berapa besar awan yang dapat menyimpan air, segalon air aja? Ternyata, untuk menyimpan cukup uap air hingga berkondensasi menjadi satu galon, dibutuhkan awan sebesar sekitar 60 kaki dikali 60 kaki.

Hasil kalkulasi tadi mengasumsikan bahwa kandungan air berupa larutan secara kasar antara sepertiga dan satu gram per meter kubik uap air. Tapi jumlah kandungan air tersebut berbeda-beda. Tergantung sama tekanan dan suhu. Semakin tinggi suhu, semakin tinggi juga tekanan uap air dan semakin banyak air yang dikandung awan. Anehnya, pada ketinggian yang lebih tinggi, tekanan akan lebih rendah dan volume awan akan mengandung lebih sedikit air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *