Membangun Kerajaan Jurnalistik!

1 min read

SABA, Tasikmalaya. Sore itu, suasana begitu lengang. Tak ada kegiatan yang dapat menyedot perhatian publik kecuali aktivitas kendaraan bermotor. Barangkali karena terjebak pameo awal ramadhan yang melelahkan, masyarakat lebih memilih menanti adzan maghrib di depan teve ketimbang ngabuburut dengan cara lain sambil menciptakan histeria baru. Meski begitu, toh segelintir orang yang doyan jurnalistik tetap stand by di aula al-muttaqien SMA Al-muttaqien Tasikmalaya untuk mengantongi agendanya sendiri.

Memang, sore itu bertepatan dengan 1 ramadhan 1429 H (22/08), pewarta Citizen Journalism Forum (CJF) tengah menggelar acara dengan tema ngabuburit sambil bermedia, yang merupakan realisasi perdana dari Pesantren Media (Pesmed) yang belakangan ini sering disebut-sebut berbagai media sebagai alternatif pesantren ramadhan.

Acara yang di hadiri oleh seratus-an pewarta sabasakola ini selain otentik juga terbilang unik. Diawali dengan stimulasi kata-kata oleh Ai Boy Nurhidayat sang admin matapelajar.com, juga game perkenalan asyik dari kang kelik, santri Pesmed pun digiring menuju alam pemikiran super kreatif, hingga akhirnya mengindikasikan satu kalimat agung: bermedia, siapapun bisa.

Ya, bermodalkan kekuatan pemikiran dan tekad ingin terus maju, santri Pesmed begitu antusias mengikuti agenda pengkelasan ke dalam tiga divisi utama (writing and blogging/kitaaban, design grafis/suuratan, dan multimed class camera/tashwiir). Di tiap divisi, semua pewarta akan mengemban tugas jurnalistik selama bulan ramadhan sesuai minat dan kapasitasnya masing-masing. Dalam hal ini, Pesmed menyediakan fasilitas publish karya berupa halaman posting di situs matapelajar.com dan kolom khusus Pesmed di koran priangan setiap harinya.

Karena dituntut sebagai fasilitator jurnalistik praktis di bulan ramadhan, Pesmed pun tidak hanya membina pelajar untuk sekedar memiliki wawasan jurnalisme, tetapi juga mendidik pewarta yang dapat membidik berita ke arah pembangunan opini publik. Hal ini menunjukan bahwa Pesmed adalah komunitas yang utopis.

Satu yang eksentrik: Kang Duddy, pembina pesmed, secara sengaja menyentil hasrat jurnalis sekalian pewarta dengan pernyataan ini, “Coba teman-teman bayangkan bahwa kita disini, tengah merintis sebuah perusahaan besar yang kita namai perusahaan jurnalistik. Perusahaan kita ini, memiliki tiga divisi besar sebagaimana yang saya kelaskan sekarang ini. Tapi kita masih muda, belum cukup pengalaman untuk bersaing secara global, umpamanya. kira-kira apa yang akan teman-teman lakukan agar perusahaan kita ini dapat bersaing dengan kompetitor-kompetitor yang tangguh sehingga perusahaan ini memiliki taring yang kuat untuk menguasai kendali pasar?. Yakinlah teman-teman, jika persoalan ini dapat dituntaskan, kita sebenarnya tengah membangun sebuah kerajaan jurnalistik yang hebat dengan Pesantren Media ini. Tentunya, prodak jurnalistik yang kita telurkan harus mengandung muatan dakwah (mengajak) ke arah yang lebih baik.” ujar kang Duddy diiringi tepuk tangan dan decak kagum.

Oke, siapa siap bermedia?? 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *