Pergi ke Saung Langit

55 sec read

Oleh: Novianti Ramadhani dan Dini Wulandari

Hari kamis aku pergi ke Saung Langit, pukul 13.00. Aku pergi, kawan-kawan dan guruku pergi ke Saung Langit naik angkot. Aku dan kawan-kawan di angkot bercanda dan berfoto juga divideo.

Sesudah itu, aku sampai di Saung Langit. Di sana aku melihat Saung Langit sudah rubuh. Saung Langit itu tempatanak-anak jalanan untuk  belajar. Saung Langit dirubuhkan oleh bludozer. Di sana anak-anak jalanan itu sudah berpencar.

Keadaan Saung Langit itu tinggal tiang dan lantai. Di sana tinggal beberapa rumah tersisa. rumah-rumah disana terbuat dari bambu. Keadaannya kumuh, Aku merasa kasihan pada mereka. Aku  dan kawan-kawan pergi ke lokasi Cilingga, tempat berkumpul anak anak saung langit. Tiba di sana, aku istirahat sebentar lalu  melihat keadaan di sana, sampah berserakan  dan rumah-rumah di sana kumuh. Aku berkenalan dengan Tina, Dita, Annisa, Rani, Saras, Mugni dan banyak lagi.

Di sana aku dan kawan-kawan membuat lingkaran, bernyanyi, dan dibagi kelompok oleh Kak Ai Hayati Baju Kopral. Satu kelompok berjumlah empat orang , setiap kelompok membuat gambar di kertas HVS. Kertas itu dibagi empat, setiap orang satu menggambar di satu kotak kertas masing masing. Ada yang gambar orang , gunung, rumah, sawah, mobil, dan banyak lagi.

Setelah selesai setiap kelompok mengumpulkan dan menempelkannya di karton besar. Setelah itu mencari judul untuk gambar-gambar yang di karton. Mugni dari anak Saung Langit memberi judul “Bersama itu Indah”, kemudian aku melihat hiburan sulap dari Om Maman Baju Kopral. Selesai sulap, saya bernyanyi lagu “Demi Cita-cita” karya Pak Dude A. R. setelah itu kita semua berfoto bersama.

Aku bahagia sudah memberi kado kepada mereka dan ingin membantunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *