Peringatan Hari Pangan Se-dunia Tingkat Kabupaten Ciamis.

1 min read

 

 

 

 

 

 

 

 

 

S

elasa 22 Desember 2009 kemarin, adalah hari pangan se-dunia. Di kabupaten ciamis, untuk memperingati momen pengting tersebut dilaksanakan upacara peringatan yang bertempat di halaman alun-alun/ taman Raflesia. Yang pesertanya diikuti dari berbagai perwakilan organisasi yang ada di kabupaten ciamis. Seperti; TNI, POLRI, ibu-ibu PKK, Bantara dan lain-lain.

Adapun yang menjadi inspektur pada upacara tersebut adalah Bapak H Engkon Komara (Bupati Ciamis). Didalam pidatonya beliau menghimbau kepada seluruh masyarakat tatar galuh ciamis, untuk berkomitmen bersama-sama dalam meningkatkan kualitas pangan dan meminimalisir kekurangan pangan.

Selain dilaksanakannya upacara peringatan, ciamis juga menggelar pemberian penghargaan kepada organisasi masyarakat yang telah sukses membina masyarakatnya, dalam rangka ketahanan pangan, misalnya penghargaan yang diberikan kepada LM3 Miftahussalam, pada bidang lembaga keuangan. Pemberian penghargaan pun selesai, dilanjut dengan acara makan gratis. Makan gratis ini diselenggrakan oleh badan ketahanan pangan kabupaten ciamis. Berbagai jenis makanan pun telah dipersiapkan untuk menjamu pejabat pemerintah, dan tamu undangan. Seperti: es ganyong, brownies ganyong, tepung ganyong dan lain-lain.

Satu persatu bapak bupati mencicipi jamuan yang telah disediakan, setelah itu masyarakat setempat pun dipersilakan untuk mencicipinya juga. Satu menit pun kurang, semua makanan yang dihidangkan langsung habis dikerumuni masyarakat.

Ketika bapak bupati sedang mencicipi makanan beragam tersebut, kami sempat meminta keluangan waktunya untuk diinterview berkaitan dengan ketahanan pangan. ”Program apakah yang sedang dijalankan pihak pemerintah, dalam upaya meningkatkan swasembada pangan?” Tanya kami. “Salah satu program yang sedang dijalankan pihak pemerintah, menjadikan kabupaten ciamis sebagai kabupaten lumbung pangan. Hal itu telah terealisasikan, pada waktu ada himbauan dari bapak presiden, untuk mengantisipasi kekurangan pangan, Indonesia menyediakan 1 juta ton beras. Alhamdulillah provinsi jawa barat berhasil menyuplai setengahnya, yakni 500 ribu ton yang salah satu pemasoknya dari kabupaten ciamis” jawab beliau.

“Harapan bapak untuk anak-anak sekolahan seperti kami, supaya terlibat langsung dalam ketahanan pangan dilingkup kabupaten ciamis, itu seperti apa?” Tanya kami lagi.”Untuk melibatkan anak sekolahan, yaitu dengan cara diterapkannya naluri karakter mencintai pertanian, misalnya kebiasaan penanaman pohon, sekolah hijau. Juga di sekolahkan terdapat mata pelajaran yang berkaitan dengan lingkungan hidup, siswa diharapkan tidak hanya sebatas mempelajari buku mata pelajaran saja, tapi kita kembalikan melaui pola kehidupan berbasis ekonomi pertanian” ujar beliau.

 

Di era globalisasi ini seharusnya kita prihatin, kian hari manusia yang menempati bumi ini semakin bertambah, sementara ketersedian pangan semakin berkurang. Otomatis untuk melangsungkan hidupnya diperlukan ketersediaan pangan yang banyak pula. Ini merupakan problem bersama yang harus ditangani secara serius.

Untuk mengatasi problem tersebut, Oleh karenanya pemerintah mencari berbagai cara untuk menangani problem tersebut, baik secara global maupun nasional. seperti dicanangkannya program pola makanan beragam. Maksudnya, masyarakat Indonesia tidak lagi ketergantungan pada satu jenis makanan pokok saja (misalnya nasi). Banyak di sekeliling lingkungan kita tumbuh-tumbuhan yang mengandung karbohidrat tinggi. Misalnya; singkong, talas, ganyong, umbi-umbian dan lain sebagainya, bisa dijadikan makanan pokok (pengganti nasi), asalkan didukung dengan menu yang yang seimbang gizinya.

Program pemerintah diatas, marilah kita dukung bersama-sama, karena untuk mewujudkan Indonesia menjadi Negara swasembada pangan, nyatanya tidaklah mudah. Makanya mulai saat ini kita semua sepakat tidak lagi ketergantungan pada satu jenis makanan pokok saja. Supaya demikian itu, Indonesia tidak lagi mengimpor beras hanya karena kekurangan stok untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

 

 

 

 

 

Maman Noer Zaman Class XI A

SMK Miftahussalam Ciamis

Jurnalist for student (cjf)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *