Ramadhan Momentum Iman

57 sec read

Tak terasa  sudah hampir sepekan kita berpuasa. Jika ada yang mengatakan bahwa puasa dapat meningkatkan kualitas keimanan, itu logis. Sebab ramadhan sendiri merupakan bulan yang begitu spesial. Harusnya kita merasa beruntung bisa diciptakan sebagai ummat yang memiliki keterlibatan khusus dengan ramadhan. Karena disadari atau tidak, ramadhan tengah menempa diri kita menjadi calon insan sukses yang muttaqien.

Secara umum, ramadhan terbagi ke dalam tiga fase yaitu sepuluh hari pertama disebut syahrurrahmah (bulan kasih sayang), sepuluh hari kedua disebut syahrul maghfirah (bulan pengampunan) dan sepuluh hari terakhir disebut idqun minannaar. Syeikh Abdul Fattah dalam suatu statemennya  mengatakan bahwa ketiga fase itu ada untuk memberi peluang yang sama besar kepada seluruh makhluk Tuhan di bumi Allah. Jika kita memberikan kontribusi kebaikan di setiap waktunya, secara otomatis kita akan mendapatkan konsekensi pahala berupa diberikan pengampunan oleh Allah.

Sobat, Berkenaan dengan urgensi ramadhan, dalam suatu hadist Abu Umamah RA. pernah bertanya kepada rasulullah SAW. “ya rasul, beritahu aku amalan yang dapat menenangkan hati” jawab rasul, “shaum. Ia memiliki keutamaan yang tak ada bandingnya”. Umamah bertanya lagi “ya rasul, beritahu aku amalan yang dapat membuatku bahagia di dunia akhirat” jawab rasul “shaum”.

Dari sini dapat  kita simpulkan bahwa ramadhan (shaum) selalu memberikan manfaat di setiap kesempatan. Jika mengikuti terminologi pak Sumadi, M.Ag, salah satu staf pengajar IAID Ciamis, beliau mengatakan, ramadhan selalu memberikan setidaknya tiga kebaikan. Pertama, Optimisme ke arah yang lebih baik, kedua, tanggung jawab, dan terakhir, melatih diri secara emosional. Sehingga pada gilirannya, ramadhan dapat menjadi tolok ukur totalitas kita dalam berbuat sekaligus membentuk momentum keimanan yang alami.

Oke, siapa siap jadi yang terbaik di bulan ini???

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *