Rising Star Wanna Be 2

2 min read

ImageMINGGU (11/01),lagi SSG Satas dengan Dekresi Smanda mengadakan acara tahunan mereka yakni Rising Star Wanna Be 2.  Acara tersebut kembali mendulang kesuksesan. Persiapan yang dilakukan sudah sejak 2 bulan sebelumnya. Pahit dan manis sudah dirasakan bersama. “Persiapannya itu ada rakor seminggu dua kali” ujar Adzka sang Ketua Pelaksana. Namun Wakil Ket Pelaksana  menambahkan kalau acara tahun ini ada peningkatan lebih elegan dan bergengsi.  Kendala yang dihadapi pun pastilah ada.


“Mulai dari mencocokan jadwal pertemuan dari dua pihak sekolah sampai biaya juga komunikasi yang sempat terputus di antara keduanya,” tutur Albi, Penanggung Jawab dari pihak Smanda. “Yang menyebabkan kita bekerja sendiri-sendiri” tambahnya. Begitu pun dengan Asep, penanggung jawab dari pihak Satas mengatakan kalau kendala juga terjadi di bidang dana dan usaha.

Tapi berkat usaha mereka yang kuat sampai akhirnya kembali bekerja sama, acara yang mereka adakan ini terbilang sukses. Banyak penonton yang merasa puas dengan diadakannya acara tersebut. Band-band serta dance yang di tampilkan memiliki kesan masing-masing. Di buka dengan dance dari Smanda. Walau hanya terdiri dari dua orang namun penampilan mereka mampu mengalihkan perhatian para pengunjung. Dilanjutkan dengan peserta  band yang telah mengikuti audisi sebelumnya. Perlu diketahui bahwa mereka ini merupakan peserta yang berkualitas, dari 55 band yang mengikuti seleksi dan yang lolos hanya 20 band. Hebat bukan?

Penampilan para peserta di selingi dance dari Satas yang menambah kemeriahan suasana MP. Konsep  action yang mereka sajikan membuat para penonton  terkesima melihatnya. Kemudian kembali di lanjutkan dengan penampilan band.

Para Juri pun menuturkan kalau para peserta kali ini sama kualitasnya dengan band Indie di Tasikmalaya, yang membedakan hanyalah faktor keberuntungan. Mereka menilai para peserta dari segi performance, skill, setting dan disiplin dalam bermusik. Karena dalam bermusik itu mementingkan ilmu, penjiwaan, kekompakan serta satukan jiwa dan seni. “Sayangnya panitia nampaknya kurang memperhatikan sound system yang akan di gunakan dalam acara ini, apakah untuk indoor atau outdoor” tambah salah satu juri.

Ada yang paling menarik dari Rising Star Wanna Be 2 ini, diantara ke dua puluh peserta band ada salah satu peserta yang terdiri dari anak Taman Kanak-kanak. Diantara 6 personil yang paling besar duduk di kelas 2 Sekolah Dasar. I Love You, Bibeh yang di populerkan oleh The Changcuters mereka pilih untuk di bawakan dalam kontes kemarin. Bahkan lagu yang di bawakan mereka ini membuat beberapa penonton terjun ke tengah untuk ikut berjoged. Tepuk tangan yang meriah dari seluruh penonton mengakhiri pertunjukan mereka. Tak sedikit yang meminta foto kepada anak-anak menggemaskan itu.

Para penonton kembali di hibur oleh bintang tamu sembari menunggu para juri menentukan pemenang dalam kontes ini. Oxigen band merupakan guest starnya. band yang terdiri dari tujuh orang, Marlan, Marlen Egi, Widri, Made, David dan Yosep ini merasa sangat senang menjadi bintang tamu dalam acara Rising Star Wanna Be 2 ini. Banyak para penonton yang ikut bergoyang mengikuti alunan musik mereka. Betapa tidak, konsep music yang di sajikan mereka berbeda dengan yang lain. Tentu saja menarik perhatian penonton lagi.

Di Akhir acara ketegangan semakin memuncak. Wajah tegang sangat terlihat dari raut wajah para peserta yang setia menunggu sejak pagi. Pembawa acara mulai membacakan pemenang dari Band Favorit. Nominasi ini di raih oleh Accessories band, yakni band yang terdiri dari anak TK tadi. Piala dia ambil oleh perwakilan bandnya. Pengumuman di lanjutkan ke pemenang 2 yaitu Sumo 5 band dengan score 725. Suasana semakin tegang saat detik-detik terakhir pembacaan juara pertama. Dan juara pertama ini di menangkan oleh band 7 a.m dengan score 755. Sontak saja band yang anggotai oleh Idho, Wakis, Zay, Susan dan Irfan menjerit histeris. Perjuangan mereka tidak sia-sia karena latihan yang telah di lakukan selama seminggu ini membuahkan hasil yang sangat membanggakan. Walau hanya tiga orang yang dapat mendengarkan langsung pengumuman kemenangan mereka namun mereka tetap bersyukur kepad Tuhan. “Kami janji akan berlatih lebih giat. Dan piala ini akan menjadi acuan kami nanti” ujar salah satu personil. Ucapan selamat di sampaikan kepada mereka dari berbagai pihak, baik dari peserta lain maupun penonton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *