Antara Baru dan Lalu Waktu

36 sec read

( from : metro.vivanews.com)

Ada yang ingin kucari digemerlap kota ini

 

Mengapa tahun baru banyak sekali api

Berwajah pelangi, mengepul asap-asap pengap.

Mata tiap kepala saling terpaku dibiru tungku.

Lensa-lensa saling berhadap ingin mengingat

Bahwa pernah ada serupa kembang dari api.

Bisa menari, gugur dilangit malam.

 

 

 

( From :google seacrh )

Ada yang ingin kucari digemerlap kota ini

 

Beberapa manusia saling teriak, saling meniup

Bunyi-bunyi dingin di telinga. Dengan keras.

Uap-uap itu tak jadi jejak dalam telapak kilas.

Dan, dalam keramaian baru masih ada lalu berjalan.

Bocah-bocah di pinggir jalanan menyempatkan mata.

Sambil membawa suratkabar, gitar, harap yang nanar

 

 

 

( from : kfk.kompas.com )

Ada yang ingin kucari digemerlap kota ini

 

Di pinggir lampu berdigit, hijau turun merah

Tak sempat lewati kuning.

“Hati-hati mengemudikan sepi!” katanya.

Seorang penari dengan tatarias hendak berpentas.

Menjinjing speaker tampil bernyanyi dengan aki.

Lincah melangkahkan gemulai tubuhnya. Sementara

Kardus bekas yang menganga tak kunjung penuh.

 

 

Ada yang ingin kucari digemerlap kota ini

Mengapa aku bertanya, dan mencari

Meragukan diriku sendiri?

 

 

31 Desember 2010

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *