Mahasiswa biasanya memerankan diri sebagai golongan yang kritis sekaligus konstruktif terhadap ketimpangan sosial dan kebijakan politik, ekonomi. Mahasiswa sangat tidak toleran dengan penyimpangan apapun bentuknya dan nurani mereka yang masih relatif bersih dengan sangat mudah tersentuh sesuatu yang seharusnya tidak terjadi namun ternyata itu terjadi atau dilakukan oleh oknum atau kelompok tertentu dalam masyarakat dan pemerintah.
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.
Dalam rangka mempertajam peran mahasiswa juga mengembangkan talenta mahasiswa di bidang tulis menulis dan jurnalistik, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Institut Agama Islamm Darussalam (IAID) Kabuapaten Ciamis mengadakan pelatihan jurnalistik pada jum’at (14/1).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Kemahasiswaan dan Humas Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis, Sumadi, M.Ag. Even ini diikuti oleh mahasiswa Ciamis. Sedikitnya 30 orang mahasiswa memadati ruang pascasarjana, kampus tengah Pesantren Darussalam.
Setelah pembukaan, langsung kepada sesion yang disampaikan oleh Bapak Sumadi. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan tentang pentingnya menulis. Menulis memiliki manfaat yang sangat banyak, bukan hanya segi finansial, tetapi bagi kesehatan juga sebagai dakwah.
Dalam pemaparannya, dijelaskan bahwa menulis dapat menambah awet muda. Sebagai bukti, ia memberikan contoh seorang penulis yang di mana biasanya orang pada usia itu sudah menunjukkan tanda-tanda tua, tapi penulis tersebut tampak muda. Manfaat menulis lain pun disampaikan. Inilah yang membuat semangat menulis mahasiswa terus menguat.
Sesion kedua diisi oleh jurnalis lokal, jurnalis dari IAID. Dalam sesion ini bukanlah merupakan pelatihan secara biasa, akan tetapi ini meupakan ajang sharing dengan mahasiswa lain supaya ke depan jurnalis mahasiswa, khususnya di Ciamis, dapat berkembang.
Sebagai bahan untuk diskusi, disajikan buletin mingguan khusus mahasiswa IAID, buletin diwani. Peserta diarahkan untuk membaca buletin dengan sebelumnya dipaparkan dulu tentang apa itu jurnalistik dan berita.
Sesion ke tiga dilaksanakan setelah shalat jum’at. Hadir Duddy RS, Redaktur Harian Umum Kabar Priangan, sebagai pemateri. Dalam sesion ini tidak banyak membahas teori, akan tetapi langsung mengarah ke jantung permasalahan yang dihadapi peserta hubungannya dengan jurnalistik.
Dengan diadakannya kegiatan ini, ke depan mahasiswa diharapkan dapat menjalankan perannya dengan baik dan dapat membawa masyarakat dan bangsa ke arah yang lebih baik lagi.***