Hari Bumi, yang diperingati setiap tahun pada 22 April, adalah momen penting yang mengajak kita untuk merenung tentang perlindungan lingkungan yang berkelanjutan. Inisiatif yang dikembangkan oleh Museum for the United Nations – UN Live bekerja sama dengan musisi, kreator, perekam suara alam, serta organisasi lingkungan untuk kampanye dan advokasi global tentang Nature sebagai artis dalam trek Sounds Right.
Sejarah Hari Bumi
Hari Bumi dimulai pada tahun 1970 di Amerika Serikat sebagai respons terhadap gerakan lingkungan yang semakin kuat pada waktu itu. Pada tanggal 22 April 1970, sekitar 20 juta orang di seluruh Amerika Serikat turun ke jalan-jalan untuk melakukan aksi protes terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh pencemaran lingkungan, kehilangan keanekaragaman hayati, dan masalah-masalah lingkungan lainnya. Gerakan ini dipimpin oleh Senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson, yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Setelah itu, 22 April secara rutin berkelanjutan dirayakan sebagai Hari Bumi. Saat ini, Hari Bumi telah berkembang menjadi salah satu momen peringatan terbesar yang dirayakan oleh miliaran orang di 192 negara dunia .
Bahaya Plastik bagi Lingkungan
Plastik adalah bahan yang telah mengubah banyak aspek kehidupan kita. Namun, ketika limbah plastik tidak dikelola dengan baik – tidak didaur ulang, dibakar, atau disimpan di tempat pembuangan yang tertutup – plastik menjadi polutan lingkungan. Berikut beberapa data terkini tentang bahaya plastik bagi bumi:
- Produksi Plastik Meningkat: Produksi plastik telah meningkat secara tajam selama 70 tahun terakhir. Pada tahun 1950, dunia hanya memproduksi dua juta ton plastik. Kini, produksi plastik mencapai lebih dari 450 juta ton per tahun. Plastik memiliki nilai ekonomi karena harganya yang murah, sifat serbaguna, dan kesterilannya. Namun, ketika limbah plastik tidak dikelola dengan baik, plastik menjadi polutan lingkungan.
- Plastik di Lautan: Setiap tahun, sekitar 1 hingga 2 juta ton plastik masuk ke lautan. Ini berarti sekitar 0,5% dari total limbah plastik berakhir di lautan. Plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan mempengaruhi kehidupan laut.
- Negara Berpendapatan Menengah: Sebagian besar plastik yang masuk ke lautan berasal dari negara-negara berpendapatan menengah. Meskipun negara-negara kaya menghasilkan lebih banyak limbah plastik per orang, negara-negara berpendapatan menengah memiliki infrastruktur pengelolaan limbah yang lebih buruk. Oleh karena itu, peningkatan pengelolaan limbah plastik di seluruh dunia, terutama di negara-negara berpendapatan rendah, sangat penting untuk mengatasi masalah ini.
- Dampak pada Perubahan Iklim: Plastik juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Pada tahun 2019, plastik menyumbang sekitar 3,4% dari total emisi gas rumah kaca global, sekitar 1,8 miliar ton, terutama karena produksi dan konversi bahan bakar fosil. Sayangnya, angka ini diperkirakan akan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2060.
Mari bersama-sama mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendaur ulang, dan mendukung inisiatif perlindungan lingkungan. Setiap tindakan kita berarti untuk masa depan bumi kita.
Sounds Right: Musik untuk Bumi
Sounds Right adalah inisiatif musik baru yang bertujuan untuk mengakui nilai alam, memicu percakapan, mengumpulkan dana untuk konservasi melalui mekanisme inovatif, serta menginspirasi jutaan penggemar untuk bertindak. Inisiatif ini dikembangkan oleh Museum for the United Nations – UN Live bekerja sama dengan musisi, kreator, perekam suara alam, serta organisasi lingkungan untuk kampanye dan advokasi global.
Bagaimana Sounds Right Bekerja?
- NATURE sebagai Artis: Dengan Sounds Right, NATURE telah terdaftar sebagai artis di berbagai platform streaming musik dan memiliki rekaman suara alamnya sendiri. Anda dapat mendengarkan trek Sounds Right yang berisi suara alam murni atau kolaborasi dengan artis manusia yang menampilkan NATURE.
- Perlindungan Lingkungan: Setiap kali Anda mendengarkan trek Sounds Right, sebagian royalti akan disalurkan langsung ke inisiatif konservasi yang berdampak tinggi. Dengan mendengarkan musik, Anda secara langsung melindungi lingkungan.
- Sounds Right bekerja sama dengan artis untuk mendorong jutaan pendengar musik untuk mengambil tindakan lebih lanjut dalam menjaga alam. Mulai dari merekam kicauan fajar hingga mendukung biomonitoring, hingga menciptakan kesadaran dan perubahan perilaku secara luas.
Artis Indonesia Navicula dan Endah-Rhesa Terlibat di Sound Right
Navicula dan Endah Rhesa berkolaborasi meluncurkan lagu baru berjudul “Segara Gunung (Feat NATURE)“. Lagu yang penuh dengan elemen suara-suara alam khas Nusantara, seperti hutan hujan tropis dan samudra ini, juga mewakili Indonesia di inisiatif musik global ‘Sounds Right’
“Inisiatif ‘Sounds Right’ sangat penting bagi Indonesia. Negara kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan area hutan hujan terbesar ketiga di dunia, dan salah satu ekosistem yang paling beragam secara biologis di bumi,” ujar Gede Robi, vokalis dari Navicula.
“Segara Gunung adalah penjelajahan puisi dan musik tentang interaksi dinamis antara energi maskulin dan feminin yang diwakili oleh gunung dan laut. lagu ini adalah kisah cinta antara keduanya dan merupakan metafora penciptaan kehidupan dan pentingnya keseimbangan alam,” Endah menjelaskan.
Lagu ini memang sarat akan makna budaya dan lingkungan, terinspirasi dari sebuah mantra dan kidung klasik Bali yang dinyanyikan untuk pemujaan dan perayaan saat alam subur dan melimpah, lewat hubungan harmonis yang setara dan seimbang antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Bahwa alam bukan hanya latar belakang dari aktivitas manusia, tetapi entitas hidup yang perlu dihormati dan dilindungi.
Artis lain yang populer di Sound Right adalah Aurora, seorang penyanyi, mengatakan, “Bumi memanggil kita. Dan ini sudah berlangsung lama. Kita merasakannya di dalam inti kita. Sesuatu tidak beres. Bekerja dengan teman saya Fredrik pada ‘A Soul With No King’ telah menyembuhkan sesuatu dalam diri saya. Saya mengerti dari mana kemarahan saya berasal dan apa yang harus dilakukan dengannya. Dan memiliki Brian Eno melakukan remix lagu kami adalah mimpi. Kami begitu terhubung, rasanya sangat tepat untuk melakukan sesuatu bersama. Untuk Bumi. Dari Bumi.”
Cosmo Sheldrake, seorang musisi, mengatakan, “Saya senang menjadi bagian dari kampanye ini yang berusaha mengakui kontribusi kreatif dan kepenulisan dunia lebih dari manusia. Ini adalah langkah pertama yang sangat penting untuk mengakui bahwa manusia bukan satu-satunya spesies yang merespons kreatif terhadap dunia di sekitar kita.”
Artis-artis lain yang terlibat bisa cek di website Sound Right. Inisiatif ini berharap bisa melibatkan 600 juta orang di seluruh dunia dan mengumpulkan $40 juta dolar untuk konservasi alam.
Mari bersama-sama menjadi penggemar NATURE dan melindungi bumi kita!