Kedatangan redaktur Kabar Priangan (Duddy RS) dan Budayawan (Dwi A. Rusmianto), Sabtu pagi (13/06) ke SDN. Perumnas 1 Cisalak Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, dalam rangka meninjau pembentukan jurnalis cilik yang direkomendasikan guru kelas kepada kepala sekolah (Tati Heryati, S. Pd.), disambut meriah oleh siswa-siswi Kelas V. Selain merintis jurnalistik di sekolah, juga bertujuan menajamkan konsep jurnalisme yang sempat dilaksanakan, Rabu (02/06).
Sebelum kegiatan dimulai, setelah keduanya memperkenalkan diri kepada siswa, saya mempersilahkan Kang Duddy RS untuk memegang kendali proses pembelajaran. Adapun tugas Kang Dwi Rusmianto sebagai dokumenter, dan saya memantau siswa selama kegiatan berlangsung.
Kegiatan diawali dengan memberikan stimulus kepada siswa, mengingat dan membahas kembali kegiatan jurnalisme sebelumnya. Duddy RS, sebagai pemateri mengevaluasi terlebih dahulu kegiatan siswa Kelas V minggu lalu. Kemudian, mengajak siswa berdiskusi, tentang kalimat berita yang mereka ketahui. Sekedar mengingatkan siswa, beliau, menenteng koran yang disediakan guru, di meja kelas, yang memang digunakan sebagai sumber pembelajaran hari itu. Mengajak siswa menela’ah hasil tulisan yang kebetulan hasil kegiatan siswa dan saya ”Mengenalkan Jurnalisme Kepada Siswa” tempo hari yang dimuat di HU Kabar Priangan halaman pendidikan, Jum’at (04/06).
”Siapakah orang yang ada di dalam foto?”, Kang Duddy memulai pertanyaan kepada siswa. ”Si ganteng Pak”, celetuk salah satu siswa, Roqi. ”Annisa pak”, Yuneu pun menjawab. ”Sandal siapa yang ada di foto?”, kemudian Kang Duddy bertanya lagi. ”Sandal Mang Amin, Pak”, yang lainnya pun menjawab, dst.
Menurut penjelasan beliau, cara identifikasi di atas, siswa sudah memiliki kemampuan melakukan kegiatan jurnalistik. Hal ini, tidak jauh berbeda dengan kegiatan sehari-harinya sebagai wartawan HU Kabar Priangan dalam mencari suatu peristiwa di lingkungan masyarakat sebagai bahan pemberitaan. Melalui langkah pengenalan suatu tokoh atau masalah hingga dijadikan sebuah berita adalah tindakan jurnalis, menurutya.
Setelah kegiatan tanya jawab, siswa diperintahkan untuk menceritakan pengalaman selama kegiatan jurnalisme minggu lalu. Dengan ingatan yang masih segar, per kelompok, para siswa menceritakan kembali pengalaman masing-masing. Beliau pun terperangah, melihat keaktifan siswa yang detail menceritakan pengalaman jurnalisnya.
Setelah itu, beliau, menceritakan pengalamannya selama menjadi wartawan HU Kabar Priangan. Beliau menjelaskan, suatu harian umum surat kabar, harus memiliki pengurus media, yang peranannya sangat penting bagi keberlangsungan media itu sendiri. Beliau pun menjelaskan tugas-tugas pengurus suatu harian umum surat kabar, diantaranya : Komisaris (Pemilik surat kabar), Pimpinan Redaksi (membawahi redaktur-redaktur), Redaktur (membawahi reporter-reporter), dan terakhir Reporter yang mencari berita di lapangan.
Barulah siswa mulai faham tentang perjalanan suatu berita sampai dimuat di surat kabar. Mereka pun diajak melakukan kegiatan seperti yang telah dijelaskan di atas. Namun, sebelum kegiatan dilanjutkan, beliau terlebih dahulu meresmikan pembentukan Komunitas Jurnalisme di SDN. Perumnas 1 Cisalak. Sesuai saran beliau, akronim ”Percisa (Pers Cilik Siswa Cisalak)”, sangat menarik bila dicetuskan sebagai nama komunitas jurnalis SDN. Perumnas Cisalak. Tanpa panjang lebar, saya pun setuju dengan nama yang disematkan untuk komunitas jurnalis cilik tersebut.
Setelah meresmikan nama komunitas jurnalis cilik, siswa diberi tugas sesuai tugas yang telah dibagi sebelumnya; Pimpinan Redaksi (Yusrina), Redaktur (Yunia, Salsabila, Soraya, Viska dan Nadya) dan siswa lainnya diposisikan sebagai reporter.
Hari itu juga, sebelum diakhiri, beliau, Dwi Rusmianto dan saya, mengondisikan siswa melaksanakan tugas masing-masing, layaknya bekerja di suatu harian umum surat kabar. Dalam simulasi hari itu, Yusrina (Pimred), memimpin rapat bersama redaktur-redaktur, kemudian redaktur-redaktur memberikan perintah kepada reporter-reporter. Berhubung waktu terbatas, kegiatan tadi dilangsungkan secara berkesinambungan, sesuai jadwal kegiatan ekstrakurikuler jurnalisme.
Nantinya, hasil dari kegiatan tersebut akan dijadikan ”Mading Percisa” dan mungkin juga dimuat di sabasakola HU Kabar Priangan, sebagai motivasi jurnalistik ke siswa-siswi SDN. Perumnas 1 yang baru merintis kegiatan jurnalis khususnya dan sekolah-sekolah dasar lainnya yang ada di Tasikmalaya, umumnya.
Siswa-siswi kelas V SDN. Perumnas 1 Cisalak, mungkin akan menjadi pelopor mata pelajar sekolah dasar yang memiliki komunitas ”Pers Cilik Siswa Cisalak” jurnalisme di Kota Tasikmalaya. Apalagi, jika didukung oleh segenap stakeholder di lingkungan sekolah, sebagai upaya mewujudkan Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM), siswa akan merasa betah, senang dan antusias dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini akan menjadi wadah bagi siswa dalam mengembangkan bakat dan minatnya.
Sebagai pendidik, saya, mengajak rekan-rekan guru lainnya untuk mengembangkan kegiatan serupa. Agar sikap reflektif kepedulian siswa terhadap peristiwa dan lingkungan, menjadi salah satu pembelajaran yang langsung diaplikasikan oleh mereka.
Sebagai guru kelas, saya menyarankan kepada kepala sekolah, agar kegiatan ini dijadikan salah satu ekstrakurikuler yang harus dipertahankan. Karena, melalui kegiatan ini pola pikir siswa menjadi kritis-dinamis. Tidak bisa dipungkiri kegiatan jurnalisme akan dicintai siswa-siswi sebagai pembelajaran yang aplikatif dan kreatif. ***