Bayangkan sebutir gandum tergeletak sendirian di lantai, di gudang penyimpanannya. sebutir gandum itu jatuh di antara tumpukan2 karung. Lantas terkena sepakan kuli2 angkut yang beranjak pulang pada sore hari. terlempar kesana kemari,hingga akhirnya terjepit tersembunyi di sela2 tegel. seseorang yang bertugas menyapu lantai gudang menjelang malam meletakkan ember persis di di atasnya. sempurna sudah melindungi butir gandum itu dari apapun. atap gudang penyimpanan itu juga kokoh dan rapih. tidak pernah tampias meski setetes air sepuluh tahun terakhir.
Kering atau basah nasib gandum tersebut sudah di tentukan, tidak peduli seberapa baik atap gudang menahan hujan. tidak peduli seberapa kokoh ember plastik menutupinya.kalau ia di takdirkan basah, maka basahlah ia.kalau urusan sekecil itu sudah di tentukan, bagaimana mungkin urusan manusia yang lebih besar luput dari ketentuan. bagi binatang, tumbuhan, benda mati, kehidupan adlah sebab akibat.
Mereka hanya menjalani hukum alam yang sudah di tentukan. tidak ada yang melanggar aturan main itu.
Bagi manusia, hidup ini juga sebab akibat. sebab akibat bagi manusia itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengkibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi. kemudian entah pada siklus yang keberapa, kembali lagi ke garis kehidupanmu. saling mempengaruhi, saling berinteraksi. sungguh kalu di lukiskan peta itu maka ia bagai bola raksasa dengan benang jutaan warna yang saling melilit, saling menjalin, longkar-melingkar.Indah. sama sekali tidak rumit.