MEMUJA NABI MELALUI FIKSI

1 min read

Sepilihan Esai Sastra

Topik Mulyana

Karya sastra tidak jatuh dari langit, kata Sapardi, tetapi diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dihayati, dipahami dan dimanfaatkan masyarakat. Dalam rumusan umum, ia lahir dari hasil perkalian antara subjektivitas sastrawan, realitas, dan kaidah sastra. Sastrawan mengamati realitas, lalu mengolahnya dengan perangkat kaidah sastra, dan lahirlah karya sastra. Karena realitas begitu luas dan beragam, sudah pasti sastrawan mesti memilih, realitas mana yang akan dijadikannya sebagai bahan dasar untuk mencipta sastra. Saat memilih pun, ia tidak sembarangan. Pengalaman, pandangan hidup, dan harapan turut andil dalam pemilihan realitas itu.

Salah satu realitas yang muncul di hadapan kita saat ini sejak reformasi adalah model keberagamaan kaum muslimin yang kian beragam. Sebab utamanya adalah transmisi pemikiran tokoh-tokoh pergerakan Islam dari Timur Tengah ke Indonesia yang menyebabkan terjadinya ideologisasi Islam yang kini semakin masif dibandingkan masa-masa sebelumnya. Maka, muncullah apa yang disebut para pengamat dan ilmuwan Islam sebagai Islam Ideologis, model keberagamaan yang diwujudkan dalam sikap dan tingkah laku dengan berdasarkan nilai, ide, norma, kepercayaan dan keyakinan yang ditafsirkan dari ajaran Islam. Antara lain dicirikan dengan pakaian, bahasa, dan—terutama—tindakan dengan kecenderungan revivalistik dan puritanistik. Sekadar menyebut beberapa di antaranya berikut asal negaranya, yaitu Jamaah Tablig (JT) (Pakistan), Salafi (Arab Saudi), Hizbut Tahrir (HT) (Palestina), dan Ikhwanul Muslimin (IM) (Mesir).

(Citra Akhwat dalam Cerpen Indonesia Kontemporer, Topik Mulaya)

 

Ketika hidup beragama kini terasa keras dan serba hitam-putih, buku ini menggunakan karya sastra untuk meneropong ambiguitas dan kompleksitas kehidupan religius. Telaahnya mendalam, luas, dan mumpuni.

(Prof. Dr. Ign. Bambang Sugiharto)

 

Judul: MEMUJA NABI MELALUI FIKSI, Sepilihan Esai Sastra

Penulis: Topik Mulyana

Penyunting: Nizar Machyuzaar

Penerbit: Yayasan Mata Pelajar Indonesia

Seri: Pustaka Sastra

ISBN (dalam proses pengajuan)

Tahun terbit, Cetakan I, 03-2023-PS

Tebal: 120

Harga: Rp60.000,00

Narapesan: 082217803040

DI PUNCAK GUNUNG NUN

PUISI NARATIF DALAM ETNOPUITIKA ALA NIZAR Oleh Arthur S. Nalan   Apa itu puisi? Jawaban yang mudah adalah bahwa puisi bagian dari sastra, selain...
Nizar Kobani
1 min read

JANGAN KAU TANAM PUISI DI ISTANA

Kumpulan Puisi Faruk   Dari Abstraksi Ide ke Sensasi Citra * Ulasan atas Buku Kumpulan Puisi Jangan Kau Tanam Puisi di Istana karya Faruk...
Nizar Kobani
2 min read

MERJAN KEMULIAAN

Kumpulan Puisi Jang Sukmanbrata   CATATAN PENYUNTING Jang Sukmanbrata saya kenal sejak awal 1980-an di Bandung, ia salah seorang pegiat kesenian yang terlibat dengan...
Nizar Kobani
2 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *