PERSINGGAHAN CUACA

38 sec read

Antologi Puisi

Kidung Purnama termasuk rajin menulis puisi dan membacakan puisi karyanya di banyak tempat. Puisi Kidung tidak dibiarkan tinggal di ruang sempit, meski menulis perihal cinta misalnya, atau kesetiaan, tetapi imajinasi Kidung melompat jauh, sehingga ruang yang tampak sempit terasa luas, dan mengajak pembacanya untuk memasuki ruang imajinasinya. Kalimat dalam puisinya tidak panjang, namun membawa kisah yang banyak, sehingga pembaca diajak mengenal banyak hal dalam puisinya.

(Ons Untoro, penyair dan budayawan)

 

Puisi-puisi Kidung Purnama umumnya terkesan sederhana, bahasa yang digunakannya juga bersahaja dengan metafor-metafor yang tampak apa adanya. Namun di balik kesederhanaan dan kebersahajaan tersebut ada kejujuran dan ketulusan yang membuat diksi-diksi yang ditulisnya terasa bening dan berkilauan, yang justru membuat imajinasi pembaca bergerak bebas ke mana-mana. Lewat puisi-puisinya yang ringkas Kidung berhasil menampilkan banyak gambar yang jika diselami akan bercerita panjang lebar tentang alam dan kehidupan.

(Acep Zamzam Noor, penyair dan pelukis)

 

Judul: PERSINGGAHAN CUACA, Antologi Puisi

Penulis: Kidung Purnama

Penyunting: Acep Zamzam Noor

Penerbit: Yayasan Mata Pelajar Indonesia

Seri: Pustaka Sastra

ISBN 978-623-88403-2-8

Tahun terbit, Cetakan I, 02-2023-PS

Tebal: 136

Harga: Rp65.000,00

Narapesan: 082217803040

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *